Kamis, 01 November 2012

04.pengorganisasian osis

04.Pengorganisasian Menurut Terry (1986), istilah pengorganisasian berasal dari kata organism (organisme) yang merupakan sebuah eititas dengan bagian2 yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan mereka satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka terhadap keseluruhan. Lebih jauh istilah ini diartikan sebagai tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antar orang-orang hingga mereka dapat bekerja sama secara efisien sehingga memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu. Organisasi osis Pengertian, OSIS, meliputi:1.Secara SematisDi dalam Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor226/C/Kep/0/1993 disebutkan bahwa organisasi kesiswaan di sekolah adalah OSIS.Kepanjangan OSIS terdiri dari, organisasi, siswa, intra, sekolah:Masing-masing mempunyai pengertian. OrganisasiSecara umum adalah kelompok kerjasama antara pribadi yang diadakan untukmencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini dimaksudkan satuan atau kelompokkerjasama para siswa yang dibentuk dalam usaha untuk mencapai tujuan bersama,yaitu mendukung terwujudnya pembinaan kesiswaan.. Siswaadalah peserta didik pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah.c. Intraadalah berarti terletak didalam dan di antara. Sehingga OSIS berarti suatu organisasisiswa yang ada di dalam dan di lingkungan sekolah yang bersangkutan. Sekolahadalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar secaraberjenjang dan bersinambungan Teori-teori Organisasi a. Teori klasik memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi , sedangkan Teori Modern dengan tekanan pada perpaduan dan perancangan menjadikan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh. b. Tori klasik telah membicarakan konsep koordinasi, scalar dan vertical, sedangkan Teori Modern lebih dinamis dari pada teori lainnya dan meliputi lebih banyak variable yang dipertimbangkan. Struktur osis c. Struktur dan Rincian Tugas Pengurus 1) Ketua a) Memimpin organisasi dengan baik dan bijaksana; b) Mengkoordinasikan semua aparat kepengurusan; c) Menetapkan kebijaksanaan yang telah dipersiapkan dan direncanakan oleh aparat kepengurusan; d) Memimpin rapat; e) Menetapkan kebijaksanaan dan mengambil keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat; f) Setiap saat mengevaluasi kegiatan aparat kepengurusan. 2) Wakil ketua a) Bersama-sama ketua menetapkan kebijaksanaan; b) Memberikan saran kepada ketua dalam rangka mengambil keputusan; c) Menggantikan ketua jika berhalangan; d) Membantu ketua dalam melaksanakan tugasnya; e) Bertanggung jawab kepada ketua; f) Wakil ketua I bersama dengan wakil sekretaris I mengkoordinir 4 seksi; seksi I, II, III, IV, wakil ketua II bersama-sama dengan wakil sekretaris II mengkoordinir 4 seksi; seksi V, VI, VII dan VIII. 3) Sekretaris a) Memberi saran/masukan kepada ketua dalam mengambil keputusan; b) Mendampingi ketua dalam memimpin rapat; c) Menyiapkan, mendistribusikan dan menyimpan surat serta arsip yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan; d) Menyiapkan laporan, surat, hasil rapat dan evaluasi kegiatan; e) Bersama ketua menandatangani setiap surat; f) Bertanggung jawab atas tertib administrasi organisasi; g) Bertindak sebagai notulis dalam rapat atau diserahkan kepada wakil sekretaris. 4) Wakil sekretaris a) Aktif membantu pelaksanaan tugas sekretaris; b) Menggantikan sekretaris jika sekretaris berhalangan; c) Masing-masing wakil sekretaris membantu para wakil ketua mengkoordinir seksi I, II, III, IV dan seksi V, VI, VII, VIII. 5) Bendahara dan Wakil Bendahara a) Bertanggung jawab dan mengetahui segala pemasukan/pengeluaran uang/biaya yang diperlukan; b) Memnuat tanda bukti kuitansi setiap pemasukan.pengeluaran uang untuk pertanggungjawaban. c) Bertanggung jawab atas inventaris dan perbendaharaan; d) Menyampaikan laporan keuangan secara berkala. 6) Ketua Seksi a) Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan seksi yang menjadi tanggung jawabnya; b) Melaksanakan kegiatan seksi yang telah dipogramkan; c) Memimpin rapat seksi; d) Menetapkan kebijaksanaan seksi dan mengambil keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat; e) Menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan seksi kepada ketua melalui koordinator. d. Pokok-pokok Kegiatan Seksi 1) Seksi Ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa, antara lain : a) Melaksanakan ibadah sesuai dengan ketentuan agama masing-masing; b) Memperingati hari-hari besar agama; c) Mengadakan kegiatan lomba yang bersifat keagamaan; dan d) Kegiatan lainnya. 2) Seksi Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, antara lain : a) Melaksanakan upacara bendera pada setiap hari Senin pagi dan hari Sabtu sore, serta hari-hari besar Nasional; b) Melaksanakan Bhakti Sosial/Masyarakat; c) Memelihara kelestarian dan keindahan lingkungan sekolah; dan d) Kegiatan lainnya. 3) Seksi Pendidikan dan Pendahuluan Bela Negara, antara lain : a) Melaksanakan tata tertib sekolah; b) Melaksanakan baris-berbaris; c) Melaksanakan wasata siswa, mendaki gunung, napak tilas; dan d) Kegiatan lainnya. 4) Seksi kepribadian dan Budi Pekerti Luhur, antara lain : a) Melaksanakan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4); b) Melaksanakan tata karma siswa; c) Melaksanakan kegiatan amal untuk meingankan penyandang cacat, yatim piatu, orang jompo, dan orang yang tertimpa bencana alam; dan d) Kegiatan lainnya. 5) Seksi Berorganisasi Pendidikan Politik dan Kepemimpinan, antara lain : a) Memanfaatkan OSIS dan mengembangkan Program OSIS; b) Melaksanakan latihan kepemimpinana siswa; c) Menyelenggarakan forum diskusi ilmiah; d) Membantu pelaksanaan penataran siswa; dan e) Kegiatan lainnya. 6) Seksi Keterampilan dan Kewiraswastaan, antara lain : a) Meningkatkan usaha koperasi sekolah dan unit produksi; b) Melaksanakan praktek kerja nyata (PKN); c) Membuat keterampilan dengan bahan bekas; dan d) Kegiatan lainnya. 7) Seksi Kesegaran Jasmani dan Daya Kreasi, antara lain : a) Menyelenggarakan lomba olahraga; b) Menyelenggarakan senam pagi; c) Melaksanakan pencegahan penyalahgunaan narkotika; d) Pelestarian lingkungan hidup yang dikreasikan berupa kegiatan : penghijauan, perbaikan selokan, mandi cuci kakus (MCK) dan sebagainya; e) Gerakan kebersihan lingkungan yang dikreasikan berupa kegiatan : membersihkan corat-coret di tembok/dinding/papan nama jalan/papan reklame/dinding, bis umum, memelihara telepon umum dan sebagainya; f) Menciptakan barang-barang yang semula tidak berguna menjadi barang yang berguna dan bernilai; dan g) Kegiatan lainnya. 8) Seksi Persepsi, Apresiasi dan Kreasi Seni, antara lain : a) Menyelenggarakan berbagai macam pentas seni; b) Menyelenggarakan lomba lawak; panggung remaja; deklamasi/ baca puisi; c) Menyelenggarakan sanggar berbagai mavam seni; dan d) Kegiatan lainnya. Pembagian kerja osis Tugas Ketua I antara lain adalah: a. Bertindak mewakili Ketua Umum jika Ketua Umum berhalangan. b. Mengkoordinasi Sie Bidang I, II, III dan IV. c. Berkoordinasi dengan Sekretaris 1 dan Bendahara 1 KETUA II Tugas Ketua II antara lain adalah: a. Bertindak mewakili Ketua Umum jika Ketua Umum dan Ketua I berhalangan. b. Mengkoordinasi Sie Bidang V, VI, VII dan VIII. c. Berkoordiansi dengan Sekretaris 2 dan Bendahara 2. SEKRETARIS UMUM a. Tugas Sekretaris Umum adalah sebagai pelaksana harian para Ketua. b. Mendampingi setiap Ketua Umum memimpin rapat c. Sebagai pembawa acara dalam setiap rapat atau kegiatan. d. Menyiapkan, mendistribusikan dan menyimpan arsip surat. e. Bertanggung jawab dalam urusan administrasi, proposal, notulen rapat dan laporan pertanggungjawaban setiap kegiatan. Tugas Pokok Wakil Sekretaris : a. Bertindak mewakili Sekretaris Umum jika Sekretaris Umum berhalangan. b. Aktif membantu pelaksanaan tugas – tugas Sekretaris Umum. SEKRETARIS 1 a. Bertindak mewakili Sekretaris Umum jika Sekretaris Umum berhalangan. b. Berkoordinasi dengan Sie Bidang I, II, III dan IV. SEKRETARIS 2 a. Bertindak mewaikili Sekretaris Umum dan Sekretaris 1 jika Sekretaris Umum dan Sekretaris 1 berhalangan. b. Berkoordinasi dengan Sie Bidang V, VI, VII dan VIII. BENDAHARA UMUM Tugas Bendahara antara lain: a. Mengusahakan dan mengelola dana dan kekayaan. b. Membuat dan menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan setiap tahun dan atau setiap Rapat Pengurus diadakan. Compiled by Andri Afriyanto afriyanto.andri@yahoo.com 4 Tugas dan Kewajiban BPH OSIS Pratama Jaya Stemsa Periode 2010/2011 c. Membuat laporan keuangan secara berkala dan pada akhir tahun pembukuan. d. Membuat tanda bukti kuitansi setiap pemasukkan / pengeluaran untuk pertanggungjawaban. e. Menyusun dan menetapkan Rencana Anggaran dan Pendapatan OSIS selama 1 (satu) tahun. Tugas Pokok Wakil Bendahara : a. Bertindak mewakili Bendahara Umum jika Bendahara Umum berhalangan. b. Aktif membantu pelaksanaan tugas – tugas Bendahara Umum c. Ikut aktif mengawasi keuangan baik pemasukkan maupun pengeluaran, pertanggungjawaban, tanda bukti pemasukkan/pengeluaran dsb. BENDAHARA 1 a. Bertindak mewakili Bendahara Umum jika Bendahara Umum berhalangan. b. Mengurusi pemasukkan/kas yang berasal dari iuran setiap BPH. BENDAHARA 2 a. Bertindak mewakili Bendahara Umum dan Bendahara 1 jika Bendahara Umum dan Bendahara 1 berhalangan. b. KOORDINATOR SIE BIDANG Tugas Pokok Koordinator Sie Bidang : a. Bertanggung jawab kepada organisasi yang menjadi tanggung jawabnya. b. Melaksanakan tugas yang telah menjadi Program Kerja. c. Sie Bidang I, II, III dan IV berkoordinasi dan melaporkan setiap kegiatan kepada Ketua 1. d. Sie Bidang V, VI, VII dan VIII berkoordinasi dan melaporkan setiap kegiatan kepada Ketua 2. SIE BIDANG I KETAQWAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA Bertanggung jawab dan berkoordinasi dengan organisasi kerohanian, yaitu a) Kerohanian Islam (Rohis) “Kharisma” b) Kerohanian Katholik (Rokath) c) Kerohanian Kristen (Rokris) Membantu kegiatan sekolah yang berhubungan dengan keagamaan. SIE BIDANG II Compiled by Andri Afriyanto afriyanto.andri@yahoo.com 5 Tugas dan Kewajiban BPH OSIS Pratama Jaya Stemsa Periode 2010/2011 KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA Bertanggung jawab dan berkoordinasi dengan organisasi a) Kelestarian Lingkungan Hidup (KLH) b) Technical Mountaineering Club (TMC) c) Klub Sepeda/Sego Segawe “Ajisaka” SIE BIDANG III PENDIDIKAN PENDAHULUAN BELA NEGARA Bertanggung jawab dan berkoordinasi dengan organisasi a) Pleton Inti (Tonti) “Wira Stemsa Pradana (WSP)“ b) Patroli Keamanan Sekolah (PKS) “Dharma Bela Stemsa (DBS)”. SIE BIDANG IV KEPRIBADIAN BUDI PEKERTI LUHUR Bertanggung jawab dan berkoordinasi dengan a) Unit Kesehatan Sekolah (UKS) b) Palang Merah Remaja (PMR) Unit 40 “Wira Bakti Stemsa“. c) PIK Kesehatan Reproduksi Remaja SIE BIDANG V BERORGANISASI, PENDIDIKAN POLITIK DAN KEPEMIMPINAN Bertanggung jawab dan berkoordinasi dengan organisasi a) Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) b) Jurnalistik c) Kulitinta Bentuk-bentuk organisasi 1. Organisasi politik Organisasi politik adalah organisasi atau kelompok yang bergerak atau berkepentingan atau terlibat dalam proses politik dan dalam ilmu kenegaraan, secara aktif berperan dalam menentukan nasib bangsa tersebut. Organisasi politik dapat mencakup berbagai jenis organisasi seperti kelompok advokasi yang melobi perubahan kepada politisi, lembaga think tank yang mengajukan alternatif kebijakan, partai politik yang mengajukan kandidat pada pemilihan umum, dan kelompok teroris yang menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan politiknya. Dalam pengertian yang lebih luas, suatu organisasi politik dapat pula dianggap sebagai suatu sistem politik jika memiliki sistem pemerintahan yang lengkap. Organisasi politik merupakan bagian dari suatu kesatuan yang berkepentingan dalam pembentukan tatanan sosial pada suatu wilayah tertentu oleh pemerintahan yang sah. Organisasi ini juga dapat menciptakan suatu bentuk struktur untuk diikuti. 2. Organisasi sosial Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadanhukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri. 3. Organisasi mahasiswa Organisasi mahasiswa adalah organisasi yang beranggotakan mahasiswa. Organisasi ini dapat berupa organisasi kemahasiswaan intra kampus, organisasi kemahasiswaan ekstra kampus, maupun semacam ikatan mahasiswa kedaerahan yang pada umumnya beranggotakan lintas-kampus. Sebagian organisasi mahasiswa di kampus Indonesia juga membentuk ikatan organisasi mahasiswa sejenis (IOMS) tingkat nasional sebagai wadah kerja sama dan mengembangkan potensi serta partisipasi aktif terhadap kemajuan Indonesia, seperti organisasiIkahimbi dan Ikatan senat mahasiswa kedokteran indonesia (ISMKI). keberadaan IOMS diakui oleh pemerintah dengan dikeluarkannya SK dari dirjen DIKTI dan hanya ada satu IOMS yang mewakili setiap organisasi profesi mahasiswa di tingkat nasional.Di luar negeri juga terdapat organisasi mahasiswa berupa Perhimpunan Pelajar Indonesia, yang beranggotakan pelajar dan mahasiswa Indonesia. Pada dasarnya, Organisasi Mahasiswa adalah sebuah wadah berkumpulnya mahasiswa demi mencapai tjuan bersama, namun harus tetap sesuai dengan koridor AD/ART yang disetujui oleh semua pengurus organisasi tersebut. Organisasi Mahasiswa tidak boleh tunduk dan menyerah pada tuntutan lembaga kampus tempat organisasi itu bernaung, melainkan harus kritis dan tetap berjuang atas nama mahasiswa, bukan pribadi atau golongan. 4. Organisasi olahraga Organisasi olahraga merupakan bentuk yg menjadi wadah usaha kerjasama sekelompok manusia, utk mencapai tujuan bersama. Salah satu bentuk organisasi olahraga adalah klub olahraga 5. Organisasi sekolah Contohnya Organisasi Siswa Intra Sekolah adalah suatu organisasi yang berada di tingkat sekolah di Indonesia yang dimulai dari Sekolah Menengah yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). OSIS diurus dan dikelola oleh murid-murid yang terpilih untuk menjadi pengurus OSIS. Biasanya organisasi ini memiliki seorang pembimbing dari guru yang dipilih oleh pihak sekolah. Anggota OSIS adalah seluruh siswa yang berada pada satu sekolah tempat OSIS itu berada. Seluruh anggota OSIS berhak untuk memilih calonnya untuk kemudian menjadi pengurus OSIS 6. Organisasi negara Organisasi Negara merupakan organisasi yang paling besar, beranggotakan masyarakat yang tinggal dan mendiami suatu daerah. Negara adalah suatu Organisasi di antara kelompok atau beberapa kelompok manusia yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dengan mengakui adanya suatu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia itu. Departementasi Departemen fungsional departemen fungsional adalah pengelompokan fungsi-fungsi yang sama atau kegiatan-kegiatan yang sejenis dalam suatu organisasi. Kebaikan departementalisasi fungsional adalah menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi utama, menciptakan efesiensi, memungkinkan pengawasan manajemen puncak lebih ketat. Sedangkan keburukannya adalah terjadinya konflik antar fungsi, kemacetan tugas, pandangan yang sempit. Departementasi devisional departemen divisional adalah pembagian divisi atas dasar , produk, wilayah langganan, dan proses. Kebaikan departemen divisional adalah pekerjaan dapat lebih mudah dikoordinasikan dan prestasi kerja yang tinggi, kualitas dan kecepatan pembuatan keputusan meningkat. Kelemahannya adalah kepentingan divisi ditempatkan di atas tujuan organisasi keseluruhan, meningkatkan biaya administrasi (karena setiap divisi mempunyai anggota staff dan spesialis tersendiri)

03.perencanaan pendidikan

03. Perencanaan Proses perencanaan Perencanaan pendidikan adalah suatu proses intelektual yang berkesinambungan dalam menganalisis, merumuskan, dan menimbang serta memutuskan dengan keputusan yang diambil harus mempunyai konsistensi (taat asas) internal yang berhubungan secara sistematis dengan keputusan-keputusan lain, baik dalam bidang-bidang itu sendiri maupun dalam bidang-bidang lain dalam pembangunan, dan tidak ada batas waktu untuk satu jenis kegiatan, serta tidak harus selalu satu kegiatan mendahului dan didahului oleh kegiatan lain. Perencanaan Pendidikan Definisi Perencanaan Pendidikan Dari berbagai pendapat atau definisi yang dikemukakan oleh para pakar manajemen, antara lain : a. Menurut, Prof. Dr. Yusuf Enoch Perencanaan Pendidikan, adalah suatu proses yang yang mempersiapkan seperangkat alternative keputusan bagi kegiatan masa depan yang diarahkan kepadanpencapaian tujuan dengan usaha yang optimal dan mempertimbangkan kenyataan-kenyataan yang ada di bidang ekonomi, sosial budaya serta menyeluruh suatu Negara. b. Beeby, C.E. Perencanaan Pendidikan adalah suatu usaha melihat ke masa depan ke masa depan dalam hal menentukan kebijaksanaan prioritas, dan biaya pendidikan yang mempertimbangkan kenyataan kegiatan yang ada dalam bidang ekonomi, social, dan politik untuk mengembangkan potensi system pendidikan nasioanal memenuhi kebutuhan bangsa dan anak didik yang dilayani oleh system tersebut. c. Menurut Guruge (1972) Perencanaan Pendidikan adalah proses mempersiapkan kegiatan di masa depan dalam bidang pembangunan pendidikan. d. Menurut Albert Waterson (Don Adam 1975) Perencanaan Pendidikan adala investasi pendidikan yang dapat dijalankan oleh kegiatan-kegiatan pembangunan lain yang di dasarkan atas pertimbangan ekonomi dan biaya serta keuntungan sosial. e. Menurut Coombs (1982) Perencanaan pendidikan suatu penerapan yang rasional dianalisis sistematis proses perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan itu lebih efektif dan efisien dan efisien serta sesuai dengan kebutuhan dan tujuan para peserta didik dan masyarakat. f. Menurut Y. Dror (1975) Perencanaan Pendidikan adalah suatu proses mempersiapkan seperangkat keputusan untuk kegiatan-kegiatan di masa depan yang di arahkan untuk mencapai tujuan-tujuan dengan cara-cara optimal untuk pembangunan ekonomi dan social secara menyeluruh dari suatu Negara. Jadi, definisi perencanaan pendidikan apabila disimpulkan dari beberapa pendapat tersebut, adalah suatu proses intelektual yang berkesinambungan dalam menganalisis, merumuskan, dan menimbang serta memutuskan dengan keputusan yang diambil harus mempunyai konsistensi (taat asas) internal yang berhubungan secara sistematis dengan keputusan-keputusan lain, baik dalam bidang-bidang itu sendiri maupun dalam bidang-bidang lain dalam pembangunan, dan tidak ada batas waktu untuk satu jenis kegiatan, serta tidak harus selalu satu kegiatan mendahului dan didahului oleh kegiatan lain. Empat tahap dasar perencanaan Adapun empat elemen atau dasar-dasar perencanaan pembelajaran yang harus di persiapkan adalah: 1. Materi Pembelajaran Untuk mendesain materi, langkah pertama sebelum mengajar mulai mendesain materi-materi pembelajaran dalam bentuk apapun seharusnya mulai mengumpulkan sebanyak mungkin informasi-informasi yang berkaitan langsung atau tidak langsung dengan pembelajaran yang akan di lampaui. Semua informasi tersebut belum lengkap jika materi pembelajaran yang ada belum di komunikasikan dengan visi, misi, dan profil pembelajaran. 2. Kompetensi Tujuan Pembelajaran atau Hasil Belajar Merujuk defenisi Mendiknas (SK.04/U/2002), kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki oleh seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas dibidang tertentu. Kompetensi merupakan kemampuan peserta didik untuk mengerjakan sesuatu yang baik sabagai hasil dari proses pembelajaran atau pendidikan yang diikutinya. Stephen P. Becker dan Jack Gordon yang merupakan beberapa unsure atau elemen yang terkandung dari konsep kkompetensi yaitu: • Pengetahuan (knowledge), yaitu kesadaran di bidang kognitif • Pengertian ( understanding), yaitu kedalaman kognitif dan efektif yang dimiliki siswa. • Keterampilan (skill), yaitu kemampuan individu untuk melakukan suatu tugas ayau pekerjaan yang di bebankan kepadanya. • Nilai (value), yaitu suatu norma yang di yakini atau secara psikologis telah menyatu dalam diri individu. • Minat (interest), yaitu keadaan yang mendasari motivasi individu, keinginan yang berkelanjutan, dan orientasi psikologis. Mendesain kompetetensi/tujuan pembelajaran/hasil belajar yang berdasarkan keinginan tentang perubahan nyata atas hasil belajar jika peserta didik dapat menerapkan hasil pembelajaran yang di dapat. Untuk mendesain pembelajaran perlu di cermati taksonomi kompetensi dari dua aspek yaitu ranah atau domain dan kompeksitas atau tingkat kemudahan dan kesulitan setiap perubahan ranah atau domain. Untuk mendesain dengan model tujuan instruksional ada duua komponene yaitu: • Tujuan instruksional umum • Tujuan instruksional khusus Tujuan instruksional umum adalah pernyataan yang menjelaskan tujuan pembelajaran lebih umum tentang hasil pembelajaran dari satu mata pelajaran dalam rentang waktu pembelajaran tertentu, seperti 1 semester. Adapun tujuan instruksional khusus adalah kumpulan pernyataan yang menggambarkan hasil belajar yang spesifik. Di samping itu, tujuan instruksional khusus juga bersifat terukur dan dapat di evaluasi karna pernyataan – pernyataannya biasanya menggambarkan unit pembahasan yang terbatas atau spesifik. 3. Strategi Pembelajaran atau Metode Pembelajaran Pada mulanya istilah strategi digunakan dalam dunia militer dan diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. Seorang yang berperang dalam mengatur strategi, untuk memenangkan peperangan sebelum melakukan suatu tindakan, ia akan menimbang bagaimana kekuatan pasukan yang dimilikinya baik dilihat dari kuantitas maupun kual¬itasnya. Setelah semuanya diketahui, baru kemudian ia akan menyusun tindakan yang harus dilakukan, baik tentang siasat peperangan yang harus dilakukan, taktik dan teknik peperangan, maupun waktu yang tepat untuk melakukan suatu serangan. Dengan demikian dalam menyusun strategi perlu memperhitungkan berbagai faktor, baik dari dalam maupun dari luar. Dari ilustrasi tersebut dapat disimpulkan, bahwa strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular education goal. Jadi, strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 4. Evaluasi Pembelajaran Terdapat tiga kata kunci yang berkaitan dengan desain evaluasi, yaitu tes (test), pengukuran (measurement), dan evaluasi (evaluation). • Tes adalah satu pertanyaan atau tugas yang setiap biturnya mempunyai jawaban yang benar untuk memperoleh informasi tentang kemampuan atau kopetensi (sebelum atau sesudah belajar). • Pengukuran adalah pemberian angka kepada satu pertanyaan atau tugas menurut aturan, atau formula, atau standar, atau criteria yang jelas. Karakteristik pengukuran biasanya menggunakan angka atau skala tertentu, atau menggunakan satu aturan, atau formula, atau pengalaman tertentu. Ada beberapa macam ukuran : a) Ukuran standar, seperti meter, kilogram, dan takaran. b) Ukuran tidak standar, seperti : depa, jangkal, dan langkah. c) Ukuran perkiraan berdasarkan pengalaman, seperti mengukur tanda jeruk yang memiliki rasa manis dan kulit halus, kuning, dan besar. Rencana Operasional Pendidikan Perencanaan operasional: kebutuhan apa saja yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan perencanaan strategi untuk mencapai tujuan strategi tersebut. Lingkup perencanaan ini lebih sempit dibandingkan dengan perencanaan strategi. Rencana Strategik Strategi merupakan respon secara terus menerus maupun adaftif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi organisasi Strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing Strategi adalah kekuatan motivasi untuk stakeholders, seperti debtholders, manajer, karyawan, konsumen, komunitas, pemerintah dan lain-lain, baik secara langsung maupun tidak langsung menerima keuntungan atau biaya yang ditimbulkan oleh semua tindakan yang dilakukan oleh perusahaan. Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus, dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan Strategik management can be defined as the art and science of formulating, implementing, and evaluating cross-functionals that enable an organization to achieve its objective. Faktor waktu dan perencanaan Faktor waktu mempunyai pengaruh besar terhadap perncanaan pendidikan dalam tiga hal yaitu: 1. Waktu saat di perlukan untuk melakukan pelaksanaan perencanaa efektif 2. Waktu sering di perlu kan untuk melanjutkan setiap langkah perencanaan tanpa informasi lengkap tentang variable-variabel dan alternative-alternatif karena waktu diperluksn untuk mendapatkan data dan memperhitungkan semua kemungkinan. 3. Jumlah waktu yang akan dicakup dalam rencana harus dipertimbangkan. Rencana waktu pendek,menengah,dan panjang 1. Rencana jangka pendek adalah mecangkup berbagai rencana dalm satu hari sampai satu tahun. 2. Rencana jangka menengah adalah mempunyai rentangan waktu beberapa bulan sampai tiga tahun. 3. Rencana jangka panjang adalah mengikuti kegiatan perencanaan selama dua sampai lima tahun. Penetapan tujuan perencanaan pendidikan Tujuan Perencanaan Pada dasarnya tujuan perencanaan adalah sebagai pedoman untuk mencapaisasaran yang telah ditetapkan. Sebagai suatu alat ukur di dalam membandingkanantara hasil yang dicapai dengan harapan. Dilihat dari pengambilan keputusantujuan perencanaan adalah : 1.Penyajian rancangan keputusan-keputusan atasan untuk disetujui pejabattingkat nasional yang berwenang. 2.Menyediakan pola kegiatan-kegiatan secara matang bagi berbagai bidang/satuan yang bertanggung jawab untuk melakukan kebijaksanaan. Misi dan Tujuan organisasi Misi 1. Menghasilkan sarjana yang memiliki keunggulan kompetitif dalam persaingan global; 2. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendiidikan untuk mengembangkan dan mengitegrasikan aspek keislaman, keislaman dan keindonesiaan; 3. Meningkatkan kualitas penelitian dan pengabdian yang bermanfaat bagi kepentingan keilmuan dan kemasyarakatan; 4. Membangun good university governance dan manajemen yang profesional dalam mengelola sumber daya perguruan tinggi sehingga menghasilkan pelayanan prima kepada sivitas akademika dan masyarakat; 5. Membangun kepercayaan dan mengembangkan kerjasama dengan lembaga nasional, regional, maupun internasional. Tujuan 1. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, bidang keagamaan, sosial maupun sains dan teknologi; 2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan agama, sosial dan sains teknologi serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. Fungsi Tujuan pendidikan fungsi dan tujuan pendidikan tertuang dalam Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 yaitu : “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, sehat, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Tipe-tipe keputusan pendidikan 1. Pendidikan Formal Yaitu pendidikan resmi yang pada dasarnya merupakan kegiatan kelembagaan, seragam dan subject-oriented, full-time, percontohan, hierarchically terstruktur memimpin ke sertifikat, derajat dan diploma 2. Pendidikan Nonformal Yaitu pendidikan tidak resmi, yang berarti dalam hal pelaksanaannya lebih kepada hal yang bersifat: fleksibel.Realita hidup, lingkungan dan learner-oriented.dimacam ragamkan pada isi dan metode.non-authoritarian.membangun pada learner-participation.mobilisasi sumber daya lokal.memperkaya manusia dan lingkungan potensial. 3. Pendidikan Informal Pendidikan informal adalah pendidikan yang diperoleh berdasarkan hasil pengalaman belajar-mandiri dan bersifat alamiah. Kegiatan pendidikan informal tidak terjadi dalam medan interaksi belajar-mengajar buatan sebagaimana pada pendidikan formal dan pendidikan nonformal. Proses pembuatan keputusan Proses dan pengambilan keputusan pendidikan berkaitan erat dengan akuntabilitas professional Peran administrator dan guru,mengarah pada keberhasilan dan ketercapaian tujuan sekolah Peran administrator sekolah menjadi fasilitator,pengelolaorganisasi,pendengar dan komunikator,pemimpin,dan nara sumber sekolah Peranguru,secaraindividumaupunkolektifdiarahkanpadaidentifikasitujuandankebutuhansekolah,denganprioritas pada pembelajaran didalam kelas,pengembangan strategi untuk mencapai tujuan dan kebutuhan sekolah,pemecahan masalah yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran dan tujuan organisasi,sertaber partisipasi dalam evaluasi terhadap kemajuan dan perkembangan pelaksanaan program sekolah.