“MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK PADA ELECTRONIC COMMERCE”
A.
PENDAHULUAN
Penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi dapat memberikan manfaat yang
besar terhadap dunia bisnis yang kompetitif tersebut. Perusahaan yang mampu
bersaing dalam kompetisi tersebut adalah perusahaan yang mampu
mengimplementasikan teknologi ke dalam perusahaannya. Salah satu jenis
implementasi teknologi dalam hal meningkatkan persaingan bisnis dan penjualan
produk- produk adalah dengan menggunakan electronic commerce (e-commerce) untuk
memasarkan berbagai macam produk atau jasa, baik dalam bentuk fisik maupun digital kepada konsumen diberbagai
penjuruh daerah. Dalam penggunaan teknologi tersebut, berbagai pihak yang
terkait dengan perusahaan seperti investor, konsumen, pemerintah akan ikut
berperan. Pokok pembahasan dalam makalah ini adalah bagaimana electronic commerce
(e-commerce) digunakan oleh perusahaan sebagai sarana untuk memasarkan produk yang
lebih efektif dan efisien guna meningkatkan penjualan produk. Tujuan pembahasan
dalam makalah ini adalah memahami electronic commerce (e-commerce) digunakan
oleh perusahaan untuk memasarkan produk yang lebih efektif dan efisien guna
meningkatkan penjualan produk.
B. Metode
yang digunakan
·
Electronic Commerce (E- Commerce)
Electronic Commerce (e-commerce)
merupakan konsep baru yang
biasa digambarkan sebagai proses
jual beli barang atau jasa pada World Wide Web Internet (Shim, et. Al. (2000)
dalam buku M. Suyanto, 11, 2003) atau proses jual beli atau pertukaran produk,
jasa dan informasi melalui jaringan informasi termasuk internet (Turban, et.
Al. (2000) dalam buku M. Suyanto,11,2003). Kebanyakan bisnis menggunakan
e-commerce karena memberikan keuntungan meningkat melalui penjualan yang lebih
tinggi. Secara khusus, e-commerce dapat menguntungkan perusahaan dalam produk
dan pengembangan layanan, penyediaan dan manajemen persediaan, manufaktur dan
perakitan, pemasaran, penjualan dan distribusi, dan layanan pelanggan (OECD,
2001). Menurut Kalakota dan Whinston (1997) dalam buku M. Suyanto (2003)
mendefinisikan e-commerce dari beberapa perspektif berikut:
1. Perspektif Komunikasi: e-commerce
merupakan pengiriman informasi, produk/layanan, atau pembayaran melalui lini
telepon, jaringan komputer atau sarana
eletronik lainnya.
2. Perspektif Proses Bisnis:
e-commerce merupakan aplikasi teknologi menuju otomisasi transaksi dan aliran
kerja perusahaan.
3. Perspektif Layanan: e-commerce
merupakan salah satu alat yang memenuhi
keinginan perusahaan, konsumen dan manajemen dalam memangkas service cost
ketika meningkatkan mutu barang dan kecepatan pelayanan.
4. Perspektif Online: e-commerce berkaitan dengan kapasitas
jual beli produk dan informasi di internet dan jasa online lainnya.
Menurut Samuel (2010)
,pengimplementasian e-commerce di Indonesia masih harus menempuh jalan yang
panjang dan berliku. Berbagai hambatan yang ada dalam pengimplementasiannya
dapat berupa teknis dan non-teknis. Semua itu membutuhkan kerjasama yang utuh
antara pemerintah, pengembang dari e-commerce, pebisnis dan para konsumen pemanfaatnya.
·
Meningkatkan Penjualan
Progam penjualan mencakup semua
aktivitas yang berhubungan dengan kontrak personal langsung dengan para pembeli
akhir atau dengan pedagang grosir atau perantara eceran. Menurut Nitisemito
(1993;7) kegiatan promosi menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan suatu
progam perusahaan. Betapapun berkualitasnya ekstensi merek, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak
yakin bahwa produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah
membelinya.
Menurut Jobber dan Lancaster (2009),
upaya meningkatkan penjualan perusahaan, terdapat 3 strategi pokok, yakni:
meningkatkan produktivitas tenaga penjual, meningkatkan produktivitas outlet/
pelanggan, dan meningkatkan penjualan keberbagai area/ wilayah. Persepsi
tentang manfaat jangka panjang dan kesempatan bisnis potensial adalah pendorong
usaha kecil untuk go online (Asing-Cashman et al., 2004). Cloete et al. (2002) dalam
Asing Cashman et al. (2004) mengemukakan bahwa adopsi e-commerce ke dalam usaha
kecil dan menengah sangat bergantung pada penerimaan orang terhadap teknologi
dan untuk itu perlu dipahami faktor-faktor yang mengarah ke penerimaan
individual atas teknologi e-commerce.
·
Electronic Marketing (E-Marketing)
E-marketing menggambarkan
usaha-usaha perusahaan untuk menginformasikan, berkomunikasi, mempromosikan,
dan menjual produk dan jasanya lewat internet. Menurut Mohammed et al, 2003,
p45, e-marketing adalah suatu proses membangun dan mempertahankan hubungan
dengan konsumen melalui aktivitas online untuk memfasilitasi pertukaran ide,
produk dan service yang memuaskan tujuan kedua pihak. E-marketing adalah aplikasi
dari internet dan teknologi digital lain yang berhubungan untuk mencapai tujuan
tujuan marketing (Chaffey et al, 2000, p57). E-marketing memajukan program
pemasaran yang mendukung tujuan-tujuan perusahaan melaksanakan e-commerce.
Menurut Strauss dan Frost (2009), tahap dalam perancangan e-marketing adalah :
1.
Situation Analysis (Analisis Situasi)
Tahap pertama merupakan awal dari
konsep bisnis dengan melakukan analisis kekuatan, peluang, kelemahan serta
ancaman bagi perusahaan. Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan
dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian
perencanaan strategi harus menganalisis faktor-faktor strategi perusahaan dalam
kondisi yang ada saat ini. Analisis SWOT membandingkan antara faktor internal Kekuatan
dan Kelemahan dengan faktor eksternal Peluang dan Ancaman yang dihadapi dunia
bisnis.
2.
E-marketing Strategic Planning(Strategi Perencanaan E-marketing)
Menurut Rayport dan Jaworski, 2003
dalam tahap ini terdapat metodologi tujuh langkah sederhana yang membantu dalam
mengevaluasi dan menganalisis peluang pasar (Market Opportunity Analysis/MOA),
yaitu:
a.Mengidentifikasi Kebutuhan
Pelanggan yang Belum Terpenuhi
b.Mengidentifikasi Pelanggan
Tertentu yang akan Dituju oleh Perusahaan
c.Menilai Keuntungan yang Berkaitan
dengan Kompetisi
d.Menilai Sumber Daya Perusahaan untuk
Memberikan Penawaran
e.Menilai Kesiapan Pasar Akan
Teknologi
f.Menentukan Peluang Secara Konkret
g.Menilai Peluang Daya Tarik Bagi
Pelanggan
h.Strategi perencanaan e-marketing
meliputi segmentation, targeting, differentiation, dan positioning.
3.
E-marketing Strategy (Strategi E-marketing)
Strategi e-marketing mencakup
strategi mengenai 4P dan hubungan manajemen untuk mencapai tujuan rencana
mengenai
a. Product (content, customization,
community)
Menyediakan pelayanan baru melalui
media e-marketing yang telah dibangun sehingga dapat memberikan experience yang
positif bagi konsumen mengenai brand seperti penyediaan online customer
service, informasi lengkap mengenai produk, dan pembentukan komunitas untuk
menambah nilai pada produk maupun jasa yang ditawarkan.
b. Price (cost reduction)
Memberikan harga spesial atau lebih
murah melalui channel online. Yang terpenting dalam hal promosi adalah kreatif
dalam mengkombinasikan e-tools yang sudah banyak tersedia untuk membantu
keberhasilan website e-marketing yang telah diluncurkan.
c. Place
Jalur online dapat menyediakan
channel baru yang relatif lebih praktis digunakan untuk berinteraksi dan
berkomunikasi dengan perusahaan.
d. Promotion.
Jalur online menyediakan banyak
kesempatan dan kemudahan bagi perusahaan dalam melakukan promosi secara cepat, murah, dan mampu
menjangkau masyarakat luas secara efektif.
4. Implementation Plan(Rencana
Pelaksanaan)
Pada tahap ini perusahaan memutuskan
bagaimana untuk mencapai tujuan melalui strategi yang efektif dan kreatif.
Pemasar memilih bauran pemasaran (4P), strategi manajemen dan strategi lain untuk mencapai tujuan rencana dan
kemudian menyusun rencana pelaksanaan. Perusahaan juga memeriksa untuk memastikan
organisasi pemasaran yang tepat di tempat pelaksanaan (staf, struktur
departemen, penyedia layanan aplikasi, dan lain-lain di luar perusahaan).
Internet telah mengubah tempat
pertukaran dari marketplace (seperti, interaksi face-to-face) menjadi marketspace
(seperti, interaksi screen-to-face). Perbedaan utama adalah bahwa sifat
hubungan pertukaran sekarang ditengahi oleh interface teknologi.Dengan
perpindahan dari hubungan antarmuka people-mediated menjadi
technology-mediated, terdapat sejumlah pertimbangan perancangan interface yang
dihadapi.
5. Budget (Anggaran)
Kunci dari perencanaan strategis
adalah untuk mengidentifikasi hasil yang diharapkan dari suatu investasi.
Selama pelaksanaan rencana, pemasar akan terus memantau pendapatan aktual dan
biaya untuk melihat hasil yang telah dicapai. Internet merupakan salah satu
tools yang dapat digunakan untuk memantau hasil karena catatan teknologi
pengunjung setiap klik. Untuk mendapatkan informasi anggaran yang dapat
dipertanggung jawabkan, perlu dibuat perhitungan tentang revenue forecast
(perkiraan pendapatan), intangible benefits (manfaat tidak berwujud), cost
savings(penghematan biaya), dan e-marketing costs (biaya e-marketing).
6. Evaluation Plan (Rencana
Evaluasi)
Perencanaan e-marketing dilaksanakan,
keberhasilannya tergantung pada evaluasi yang terus menerus. Jenis evaluasi ini
tergantung pada tujuan rencana. Untuk menentukan hasil pemasarannya, perusahaan
dapat menggunakan balanced scorecard untuk mengukur kesuksesan dari program
internet marketing dan apakah program internet marketing tersebut cocok sesuai
dengan objektif dari perusahaan.
C. Hasil
dan Pembahasan
Penerapan e-commerce pada suatu unit
usaha sebenarnya dapat menimbulkan keuntungan bagi unit usaha yang dimaksud.
Teknologi ini akan sangat menguntungkan penjualan serta promosi dapat dilakukan
secara meluas sampai pada efisiensi tenaga kerja secara tidak langsung.
E-marketingadalah kegiatan marketing
yang dilakukan di dunia maya. Bentuk marketing yang dimaksud dilancarkan dengan
menggunakan bantuan beberapa media penghubung. Perkembangan teknologi internet,
menggeser marketplace pada normalnya ke dalam dunia elektronik. E-marketing
merupakan usaha untuk menjadi lebih dekat dengan konsumen, mengenal mereka lebih dekat, menambah nilai
pada produk mereka, memperluas channel distribusi dan meningkatkan penjualan.
Konsep e-marketingsama dengan konsep marketing yang melakukan proses manajemen
dimana di dalamnya terdapatproses identifikasi, antisipasi, dan pemenuhan
kebutuhan konsumen yang tetap membawa profitdan
menguntungkan perusahaan. Melalui proses-proses itu, marketing dapat
memajukan perusahaan untuk mengalahkan setiap kompetitornya.
D.
Kesimpulan
Konsep e-commerce ini mampu
menciptakan penghematan biaya dan waktu karena selain dan murah, dapat menjelajah kemana pun yang
kita inginkan dalam waktu singkat. Apabila suatu produk dapat dipromosikan
dengan memanfaatkan media e-commerce secara efektif, maka perusahaan dapat meningkatkan penjualan
produk dengan memanfaatkan peluang- peluang yang ada.
E. Daftar
Pusaka
·
Analisis Penerapan E- Business Studi
Kasus Pada PT. Sinar Mas Agro
Resources and Technology (SMART),
Tbk.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Diana%20Rahmawati,
%20M.Si./Analisis%20Penerapan%20E-business%20PT%20Sinar%20
Mas%20Agro%20Resources%20And%20Technology%20Smart%20T
bk.pdf
·
Alex
S., Nitisemito, Marketing, Penerbit Ghalia, Jakarta, 1993.
Asing-Cashman, Joyce Georgina; Obit, Joe Henry; Bolongkikit, Jetol dan Geoffrey Harvey Tanakinjal (2004), “An Exploratory Research of the Usage Level of E-commerce among Small and Medium Enterprises (SMEs) in the West Coast of Sabah, Malaysia”, http://www.handels.gu.se/ifsam/Streams/etmisy/175final.pdf
·
Barkley, Markley, Lamie, E- commerce
As A Business Strategy: Lessons Learned From Case Studies Of Rural And Small
Town Business
·
Chaffey, Dave., Mayer, Richard.,
Johnston, Kevin., Ellis, Chadwick Fiona. 2000. Internet Marketing. London :
Prentice Hall.
·
Indrajit (2001), Membandingkan Pasar
Konvensional dan Digital.
·
Indrajani, Wily, 2007,
AnalisisdanPerancanganSistemPenjualanBerbasis Web Pada PT. SarangImitasi
·
Jobber, D. & Lancaster, G.
(2009). Selling and Sales Management(8thed.). London: Pearson Education
Limited.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar