Minggu, 09 November 2014

Sistem Informasi Akuntansi

“MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK PADA ELECTRONIC COMMERCE” 

A.           PENDAHULUAN

Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dapat  memberikan manfaat yang besar terhadap dunia bisnis yang kompetitif tersebut. Perusahaan yang mampu bersaing dalam kompetisi tersebut adalah perusahaan yang mampu mengimplementasikan teknologi ke dalam perusahaannya. Salah satu jenis implementasi teknologi dalam hal  meningkatkan persaingan bisnis dan penjualan produk- produk adalah dengan menggunakan electronic commerce (e-commerce) untuk memasarkan berbagai macam produk atau jasa, baik dalam bentuk fisik  maupun digital kepada konsumen diberbagai penjuruh daerah. Dalam penggunaan teknologi tersebut, berbagai pihak yang terkait dengan perusahaan seperti investor, konsumen, pemerintah akan ikut berperan. Pokok pembahasan dalam makalah ini adalah bagaimana electronic commerce (e-commerce) digunakan oleh perusahaan sebagai sarana untuk memasarkan produk yang lebih efektif dan efisien guna meningkatkan penjualan produk. Tujuan pembahasan dalam makalah ini adalah memahami electronic commerce (e-commerce) digunakan oleh perusahaan untuk memasarkan produk yang lebih efektif dan efisien guna meningkatkan penjualan produk.


     B.     Metode yang digunakan

·        Electronic Commerce (E- Commerce)

Electronic Commerce (e-commerce) merupakan konsep baru yang
biasa digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada World Wide Web Internet (Shim, et. Al. (2000) dalam buku M. Suyanto, 11, 2003) atau proses jual beli atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan informasi termasuk internet (Turban, et. Al. (2000) dalam buku M. Suyanto,11,2003). Kebanyakan bisnis menggunakan e-commerce karena memberikan keuntungan meningkat melalui penjualan yang lebih tinggi. Secara khusus, e-commerce dapat menguntungkan perusahaan dalam produk dan pengembangan layanan, penyediaan dan manajemen persediaan, manufaktur dan perakitan, pemasaran, penjualan dan distribusi, dan layanan pelanggan (OECD, 2001). Menurut Kalakota dan Whinston (1997) dalam buku M. Suyanto (2003) mendefinisikan e-commerce dari beberapa perspektif berikut:
1. Perspektif Komunikasi: e-commerce merupakan pengiriman informasi, produk/layanan, atau pembayaran melalui lini telepon, jaringan komputer  atau sarana eletronik lainnya.
2. Perspektif Proses Bisnis: e-commerce merupakan aplikasi teknologi menuju otomisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan.
3. Perspektif Layanan: e-commerce merupakan salah satu alat yang  memenuhi keinginan perusahaan, konsumen dan manajemen dalam memangkas service cost ketika meningkatkan mutu barang dan kecepatan pelayanan.
4. Perspektif  Online: e-commerce berkaitan dengan kapasitas jual beli produk dan informasi di internet dan jasa online lainnya.
Menurut Samuel (2010) ,pengimplementasian e-commerce di Indonesia masih harus menempuh jalan yang panjang dan berliku. Berbagai hambatan yang ada dalam pengimplementasiannya dapat berupa teknis dan non-teknis. Semua itu membutuhkan kerjasama yang utuh antara pemerintah, pengembang dari e-commerce, pebisnis dan para konsumen pemanfaatnya.

·        Meningkatkan Penjualan

Progam penjualan mencakup semua aktivitas yang berhubungan dengan kontrak personal langsung dengan para pembeli akhir atau dengan pedagang grosir atau perantara eceran. Menurut Nitisemito (1993;7) kegiatan promosi menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan suatu progam perusahaan. Betapapun berkualitasnya ekstensi merek, bila  konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya.
Menurut Jobber dan Lancaster (2009), upaya meningkatkan penjualan perusahaan, terdapat 3 strategi pokok, yakni: meningkatkan produktivitas tenaga penjual, meningkatkan produktivitas outlet/ pelanggan, dan meningkatkan penjualan keberbagai area/ wilayah. Persepsi tentang manfaat jangka panjang dan kesempatan bisnis potensial adalah pendorong usaha kecil untuk go online (Asing-Cashman et al., 2004). Cloete et al. (2002) dalam Asing Cashman et al. (2004) mengemukakan bahwa adopsi e-commerce ke dalam usaha kecil dan menengah sangat bergantung pada penerimaan orang terhadap teknologi dan untuk itu perlu dipahami faktor-faktor yang mengarah ke penerimaan individual atas teknologi e-commerce.

·         Electronic Marketing (E-Marketing)

E-marketing menggambarkan usaha-usaha perusahaan untuk menginformasikan, berkomunikasi, mempromosikan, dan menjual produk dan jasanya lewat internet. Menurut Mohammed et al, 2003, p45, e-marketing adalah suatu proses membangun dan mempertahankan hubungan dengan konsumen melalui aktivitas online untuk memfasilitasi pertukaran ide, produk dan service yang memuaskan tujuan kedua pihak. E-marketing adalah aplikasi dari internet dan teknologi digital lain yang berhubungan untuk mencapai tujuan tujuan marketing (Chaffey et al, 2000, p57). E-marketing memajukan program pemasaran yang mendukung tujuan-tujuan perusahaan melaksanakan e-commerce. Menurut Strauss dan Frost (2009), tahap dalam perancangan e-marketing adalah :

1.  Situation Analysis (Analisis Situasi)
Tahap pertama merupakan awal dari konsep bisnis dengan melakukan analisis kekuatan, peluang, kelemahan serta ancaman bagi perusahaan. Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategi harus menganalisis faktor-faktor strategi perusahaan dalam kondisi yang ada saat ini. Analisis SWOT membandingkan antara faktor internal Kekuatan dan Kelemahan dengan faktor eksternal Peluang dan Ancaman yang dihadapi dunia bisnis.





2. E-marketing Strategic Planning(Strategi Perencanaan E-marketing)
Menurut Rayport dan Jaworski, 2003 dalam tahap ini terdapat metodologi tujuh langkah sederhana yang membantu dalam mengevaluasi dan menganalisis peluang pasar (Market Opportunity Analysis/MOA), yaitu:
a.Mengidentifikasi Kebutuhan Pelanggan yang Belum Terpenuhi
b.Mengidentifikasi Pelanggan Tertentu yang akan Dituju oleh Perusahaan
c.Menilai Keuntungan yang Berkaitan dengan Kompetisi
d.Menilai Sumber Daya Perusahaan untuk Memberikan Penawaran
e.Menilai Kesiapan Pasar Akan Teknologi
f.Menentukan Peluang Secara Konkret
g.Menilai Peluang Daya Tarik Bagi Pelanggan
h.Strategi perencanaan e-marketing meliputi segmentation, targeting, differentiation, dan positioning.

3. E-marketing Strategy (Strategi E-marketing)
Strategi e-marketing mencakup strategi mengenai 4P dan hubungan manajemen untuk mencapai tujuan rencana mengenai
a. Product (content, customization, community)
Menyediakan pelayanan baru melalui media e-marketing yang telah dibangun sehingga dapat memberikan experience yang positif bagi konsumen mengenai brand seperti penyediaan online customer service, informasi lengkap mengenai produk, dan pembentukan komunitas untuk menambah nilai pada produk maupun jasa yang ditawarkan.
b. Price (cost reduction)
Memberikan harga spesial atau lebih murah melalui channel online. Yang terpenting dalam hal promosi adalah kreatif dalam mengkombinasikan e-tools yang sudah banyak tersedia untuk membantu keberhasilan website e-marketing yang telah diluncurkan.
c. Place
Jalur online dapat menyediakan channel baru yang relatif lebih praktis digunakan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan perusahaan.
d. Promotion.
Jalur online menyediakan banyak kesempatan dan kemudahan bagi perusahaan dalam melakukan  promosi secara cepat, murah, dan mampu menjangkau masyarakat luas secara efektif.
4. Implementation Plan(Rencana Pelaksanaan)
Pada tahap ini perusahaan memutuskan bagaimana untuk mencapai tujuan melalui strategi yang efektif dan kreatif. Pemasar memilih bauran pemasaran (4P), strategi manajemen dan strategi  lain untuk mencapai tujuan rencana dan kemudian menyusun rencana pelaksanaan. Perusahaan juga memeriksa untuk memastikan organisasi pemasaran yang tepat di tempat pelaksanaan (staf, struktur departemen, penyedia layanan aplikasi, dan lain-lain di luar perusahaan). Internet telah  mengubah tempat pertukaran dari marketplace (seperti, interaksi face-to-face) menjadi marketspace (seperti, interaksi screen-to-face). Perbedaan utama adalah bahwa sifat hubungan pertukaran sekarang ditengahi oleh interface teknologi.Dengan perpindahan dari hubungan antarmuka people-mediated menjadi technology-mediated, terdapat sejumlah pertimbangan perancangan interface yang dihadapi.



5. Budget (Anggaran)
Kunci dari perencanaan strategis adalah untuk mengidentifikasi hasil yang diharapkan dari suatu investasi. Selama pelaksanaan rencana, pemasar akan terus memantau pendapatan aktual dan biaya untuk melihat hasil yang telah dicapai. Internet merupakan salah satu tools yang dapat digunakan untuk memantau hasil karena catatan teknologi pengunjung setiap klik. Untuk mendapatkan informasi anggaran yang dapat dipertanggung jawabkan, perlu dibuat perhitungan tentang revenue forecast (perkiraan pendapatan), intangible benefits (manfaat tidak berwujud), cost savings(penghematan biaya), dan e-marketing costs (biaya e-marketing).
6. Evaluation Plan (Rencana Evaluasi)
Perencanaan e-marketing dilaksanakan, keberhasilannya tergantung pada evaluasi yang terus menerus. Jenis evaluasi ini tergantung pada tujuan rencana. Untuk menentukan hasil pemasarannya, perusahaan dapat menggunakan balanced scorecard untuk mengukur kesuksesan dari program internet marketing dan apakah program internet marketing tersebut cocok sesuai dengan objektif dari perusahaan.


     C.     Hasil dan Pembahasan

Penerapan e-commerce pada suatu unit usaha sebenarnya dapat menimbulkan keuntungan bagi unit usaha yang dimaksud. Teknologi ini akan sangat menguntungkan penjualan serta promosi dapat dilakukan secara meluas sampai pada efisiensi tenaga kerja secara tidak langsung.
E-marketingadalah kegiatan marketing yang dilakukan di dunia maya. Bentuk marketing yang dimaksud dilancarkan dengan menggunakan bantuan beberapa media penghubung. Perkembangan teknologi internet, menggeser marketplace pada normalnya ke dalam dunia elektronik. E-marketing merupakan usaha untuk menjadi lebih dekat dengan konsumen,  mengenal mereka lebih dekat, menambah nilai pada produk mereka, memperluas channel distribusi dan meningkatkan penjualan. Konsep e-marketingsama dengan konsep marketing yang melakukan proses manajemen dimana di dalamnya terdapatproses identifikasi, antisipasi, dan pemenuhan kebutuhan konsumen yang tetap membawa profitdan  menguntungkan perusahaan. Melalui proses-proses itu, marketing dapat memajukan perusahaan untuk mengalahkan setiap kompetitornya.


     D.        Kesimpulan

Konsep e-commerce ini mampu menciptakan penghematan biaya dan waktu karena selain  dan murah, dapat menjelajah kemana pun yang kita inginkan dalam waktu singkat. Apabila suatu produk dapat dipromosikan dengan memanfaatkan media e-commerce secara efektif,  maka perusahaan dapat meningkatkan penjualan produk dengan memanfaatkan peluang- peluang yang ada.

           


     

     E.   Daftar Pusaka

·         Analisis Penerapan E- Business Studi Kasus Pada PT. Sinar Mas Agro
Resources and Technology (SMART), Tbk.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Diana%20Rahmawati,
%20M.Si./Analisis%20Penerapan%20E-business%20PT%20Sinar%20
Mas%20Agro%20Resources%20And%20Technology%20Smart%20T
bk.pdf 

·         Alex S., Nitisemito, Marketing, Penerbit Ghalia, Jakarta, 1993.

Asing-Cashman, Joyce Georgina; Obit, Joe Henry; Bolongkikit, Jetol dan Geoffrey Harvey     Tanakinjal (2004), “An Exploratory Research of the Usage Level of E-commerce among Small and Medium Enterprises (SMEs) in the West Coast of Sabah, Malaysia”, http://www.handels.gu.se/ifsam/Streams/etmisy/175final.pdf

·         Barkley, Markley, Lamie, E- commerce As A Business Strategy: Lessons Learned From Case Studies Of Rural And Small Town Business 

·         Chaffey, Dave., Mayer, Richard., Johnston, Kevin., Ellis, Chadwick Fiona. 2000. Internet Marketing. London : Prentice Hall. 

·         Indrajit (2001), Membandingkan Pasar Konvensional dan Digital. 

·         Indrajani, Wily, 2007, AnalisisdanPerancanganSistemPenjualanBerbasis Web Pada PT. SarangImitasi 

·         Jobber, D. & Lancaster, G. (2009). Selling and Sales Management(8thed.). London: Pearson Education Limited.



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar