Sabtu, 05 Januari 2013

kekasih ku

Kekasihku. Suratmu membawakan kembali 'kenangan akan seribu musim gugur dan seribu musim semi'... Tapi aku harus mengunjungi Mesir untuk melihat May dan senyumnya... Apa untungnya buat seorang pria jika disukai oleh seluruh dunia tapi kehilangan simpati May? ...Semoga damai beserta jiwamu yang cantik..." aku duduk dalam ruangan ini dan berlama-lama menatap wajahmu, tanpa sepatah kata.. Kita sudah mencapai puncak gunung, dan di bawah kita terbentang lembah, belantara dan padang rumput, jadi mari kita duduk sejenak dan bercakap-cakap sebentar. Aku menyukai lembah pada musim dingin... ketika kita duduk dekat perapian, dengan wangi bakaran kayu sipres yang selalu menghijau memenuhi rumah dan salju turun di luar, angin menerbangkan (salju itu), lampu-lampu kristal es bergantungan di luar panel jendela, dan suara sungai di kejauhan dan suara badai salju menyatu dalam telinga kita... Apa yang dicintai adalah masalah manusia yang mendasar. Dan jika kita memiliki solusi – Cinta yang mungkin kita lihat adalah bahwa ini adalah jalan Kenyataan mencintai – dan bahwa tak ada cinta yang berakhir atau tak dimengerti Aku peduli tentang kebahagiaanmu sama seperti engkau tentang aku.Aku tak dapat merasa damai jika engkau tak bahagia. Aku ingin sering berjalan di daerah terbuka. Ayolah pikirkan, Kasihku, terperangkap oleh kilat guntur! Apakah ada penglihatan yang lebih hebat dari melihat unsur-unsur yang menghasilkan kehidupan melalui gerakan murni? Jika aku menerima sinar mentari dan kehangatan saya harus juga menerima guntur dan kilat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar