Selasa, 30 Oktober 2012
kejujuran
Sulit . .
Mendapatkan kejujuran
benar orang bilang
bhwa jujur itt mahal . . (!)
akk selalu berusaha tuk jujur
tpp sulitz bgiku mndpt kn k'jujuran
hrus akk lakukan app lagii . . .
Untk mndapatkan k jujuran . .
D'bohongii itt mnyakitkan , . .
Tuhan jika akk p'nah mlakukan salah yg tak ku sadariii
maapkanlah aku tuhan ..
sayang tulus
* belai lembut jarimu ..
sejuk tatap wajahmu ..
hangat peluk janjimu ..
melihat tawamu ..
mendengar senandungmu ..
terlihat jelas di mataku ,,
warna-warna indahmu ..
menatap langkahmu ..
meratapi kisah hidupmu ..
kulihat jelas bahwa hatimu ,,
anugerah terindah yang pernah kumiliki :D
sifatmu nan selalu ..
tegar dalam sisiku ;)
tepikan khilafku ..
dari bunga yang layu :(
saat kau di sisiku ..
kembali dunia ceria ..
tegaskan bahwa kamu ..
anugerah terindah yang pernah kumiliki :D
* belai lembut jarimu ..
sejuk tatap wajahmu ..
hangat peluk janjimu ..
Saat akk merasa raguu ..
Yakinkanlah akku ..
Jangan jauhii akk ...
Peluk akk dengan hangatt ...
Akk tak ingiinn kau abaikan
cobalah sayangii aku ..
Mengertilah akan perasaan akku
yang selalu menyayangi kamu
akk inginkan kamu
melewatii kehidupan ini
sama kamu ..
Akk akan selalu setia ..
Jaga hatii aku sayangg ..
Jaga hatii kamu
jangan berikan hatii kamu
untuukkk orangg lainn ..
Sayangii akk dengan tulus
anugrah terindah
melihat tawamu ..
mendengar senandungmu ..
terlihat jelas di mataku ,,
warna-warna indahmu ..
menatap langkahmu ..
meratapi kisah hidupmu ..
kulihat jelas bahwa hatimu ,,
anugerah terindah yang pernah kumiliki :D
sifatmu nan selalu ..
tegar dalam sisiku ;)
tepikan khilafku ..
dari bunga yang layu :(
saat kau di sisiku ..
kembali dunia ceria ..
tegaskan bahwa kamu ..
anugerah terindah yang pernah kumiliki :D
orang yang mencitaimu
orang yang mencintaimu ga akan pernah tau mengapa dia mencintaimu .
karna di mata.a kamu adalah kamu :)
orang yang mencintaimu akan menerima kamu dengan apa ada.a kamu. .
karna bagi.a semua tentangmu adalah yang terbaik :)
orang yang mencintaimu akan selalu berada di dekatmu . .
karna setiap detik yang di lalui adalah momment penting untuk.a :)
orang yang mencintaimu akan selalu ingat apa yang kamu katakan . .
karna itu adalah kata penyemangat sederhana bagi.a :)
orang yang mencintaimu ga akan membiarkan kamu menangis . .
karna kamu adalah orang terakhir di dunia yang ingin dia lihat menangis :)
orang yang mencintaimu akan selalu berusaha membuatmu tertawa . .
karna bagi.a kamu adalah dunia.a :)
orang yang mencintaimu akan selalu mengingat setiap kejadian yang di lalui bersamamu . .
karna untuk.a itu adalah coretan takdir yang terindah :)
orang yang mencintaimu akan merelakan bahu.a ketika kamu butuh tempat bersandar . .
karna itu adalah tugas utama.a :)
orang yang mencintaimu akan tetap diam di tempat. .
saat kamu bilang "tinggalkan aku sendiri"
orang yang mencintaimu akan tetap menunggu. .
saat kamu bilang "tolong tunggu aku"
orang yanh mencintaimu akan ikut tersenyum . .
saat kamu bilang "aku bahagia"
dan terakhir. . .
ORANG YANG MENCINTAIMU ADALAH AKU !!!!!!
aku akan tetap disini sampai tiba saat.a TUHAN memintaku untuk pergi :)
Senin, 22 Oktober 2012
ibu
kepada ibu yang telah melahirkan aku..maaf karna ku belum bisa mengukir bahagia di wajah tua mu..maaf karna ku belum bisa menanam bangga di dalam hati mu..maaf untuk semua air mata yang kau tumpahkan karna ku..maaf karna ku belum mampu menghapus beban di tubuh lelah mu.ibu terima kasih untuk cinta dan kasih sayang yang telah kau berikan untuk ku..terima kasih atas semua yang telah kau korban kan untuk membahagiakan diriku..sebanyak uang yang akan ku dapatkan nanti itu semua tidak cukup untuk memblas semua yang kau berikan untuk ku..aku hanya bisa melakukan yang terbaik untuk mu..dan memberikan bahagia di hidup mu,,maaf kan aku yang saat ini belum mampu melakukan itu semua,tapi ku berjanji akan berusaha memberikan yang terbaik untuk mu.
salah paham aja..
salah paham..
kita emang baru kenal tapi gua ga tau apa yang ada di pikiran lu tentang gua..dengan mudah dan cepat lu ng judge gua tanpa lu kenalin dulu gua gimana..belom tentu temen yang selama ini deket sama lu tuh lebih baik dari gua,,!! gua emang baru kenal lu dan gua juga ga mau yang nama nya nilai orang sembarangan..tapi setelah gua tau lu itu gimana ya udah gua cukup tau dan diem aja karna gua tau lu gimana...lu yang gua nilai baik,asik,tanpa pilih pilih temen tapi nyata nya lu kaya gitu..lu ga tau kehidupan gua lu ga tau sifat gua gimana jadi lu ga usah nilai gua sebelah mata..gua ngomong kaya gitu juga ga ada maksud kali cuma lu nya yang terlalu berfikir pendek..ya gua seneng lah bisa kenal sama lu walau ga lama tapi setelah gua tau lu ya gua cuma diem dan makasih udah pernah mau kenal walau perkenalan dan pertemanan kita berakhir dengan cara kaya gini..gua terima semoga lu bisa belajar buat nilai,pahami,dan kenali orang secara baik dan pikiran yang luas..
Jumat, 19 Oktober 2012
puisi pecahan hati
Pecahan hati
ingin ku katakan kesedihan di dalam hati ku..
ingin ku katakan kegundahaan di dalam hati ku..
tapi ku tak mengerti apa yang ada di dalam lubuk hati mu..
mungkin kah kau menyadari cinta di dalam hati ku..
pecah,betapa kau tak mengerti cinta yang ku miliki..
hanya dapat ku bangga kan untuk diri ku sendiri..
"wahai pecahan hati"
kata kan cinta ini hanya kepada diri nya
"wahai pecahan hati"
kata kan padanya aku hanya sahabat biasa..
aku hanya bisa menatap nya dari kejauhan saat dia bersama kekasih nya
aku hanya bisa menatap nya saat dia sedang bahagia..
dapat kan ku bagi hati ini dengan diri nya?
ataukah hanya ingi kujadikan cinta ini menjadi kenangan untuk slamanya...
cinta terlarang
Kau kan slalu tersipan di hatiku,,meski raga mu ta dapat ku miliki..
Jiwa ku kan selalu bersama mu meski kau tercipta bukan untuk ku..
Tuhan nerikan aku hidup satu kali lagi hanya untuk bersama nya..
Ku mencintainya sungguh mencitainya..
Rasa ini sunggu tak wajar namun ku ingin tetap bersama dia untuk selamanya,,
Mengapa cinta ini terlarang saat ku yakini kau lah miliki ku..
Mengapa cinta kita kita tak bisa bersatu saat ku yakini kau lah miliki ku,,
sumber : THE VIRGIN
managemen komunikasi
02. Pengertian management komunikasi
MANAJEMEN KOMUNIKASI
Menurut Kaye (1994), kelahiran subdisiplin manajemen komunikasi tidak terlepas dari adanya tuntutan untuk lebih membumikan ilmu komunikasi di tataran dunia nyata. Manajemen komunikasi lahir karena adanya tuntutan umtuk menjembatani antara teoritisi komunikasi dengan praktisi komunikasi. Para teoritisi menghadapai keterbatasan dalam mengaplikasikan pengetahuan yang dimilkinya. Sementara para praktisi komunikasi mengalami keterbatasan pada rujukan teoritis atau ilmu komunikasi.
PENGERTIAN
• Michael kaye (1994)
Communication management is how people manage their communication processes through construing meanings about their relationships with others in various setting. They are managing their communication and actions in a large of relationship – some personal some professional.
Bagaimana orang-orang mengelola proses komunikasi dalam hubungannya dengan orang lain dalam setting atau konteks komunikasi.
• Menurut Parag Diwan (1999)
Manajemen komunikasi adalah proses penggunaan berbagai sumber daya komunikasi secara terpadu melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan unsur-unsur komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
• Menurut Antar Venus
Manajemen komunikasi adalah proses pengelolaan sumber daya komunikasi yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pertukaran pesan yang terjadi dalam berbagai konteks komunikasi. Konteks komunikasi yang dimaksud disini berarti tataran komunikasi individual, interpersonal, organisasional, governmental, sosial, atau bahkan internasional.
-Definisi management komunikasi
DEFINISI MANAJEMEN KOMUNIKASIManajemen komunikasi adalah proses timbal balik (resiprokal) pertukaran sinyaluntuk memberi informasi, membujuk atau memberi perintah, berdasarkan makna yangsama dan dikondisikan oleh konteks hubungan para para komunikator dan kontekssosialnya (Cutlip, 2007).Komunikasi efektif adalah :1. Pemberi dan penerima pesan berpandangan sama.2. Pemberi dan penerima pesan dapat membuka percakapan selanjutnya.3. Pemberi dan penerima pesan saling mengerti dan memahami.4. Suasana saat berkomunikasi hangat dan akrab.
1. Proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaam pengendalian faktor-faktor komunikasi seperti sumber, pesan, media, penerima, efek, dampak, dan lingkungan dalam konteks intrapersonal, interpersonal, organisasi dan massa agar efektif dan efisien
2. Proses yang sistematis antara anggota organisasi/perusahaandalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen untuk menyelesaikanpekerjaan melalui proses negosiasi pengertian/pemahaman anatara satu individu maupun lebih yang bertujuan mencapai keinginan dan kepuasan bersama (Barker, 1987:5)
3. Bagaimana individu atau manusia mengelola proses komunikasi melalui penyusunan kerangka makna dalam hubungannya dengan orang lain dalam berbagai setting atau konteks komunikasi dengan mengoptimalisasi sumberdaya komunikasi dan teknologi yang ada (Michael Kaye, 1994)
4. Proses penggunaan berbagai sumberdaya komunikasi secara terpadu melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengontrolan unsur-unsur komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Parag Diwan, 1999)
5. Pengaplikasian penggunaan sumberdaya manusia dan teknologi secara optimal untuk meningkatkan dialog diantara manusia (Egan dan Cowan, 1979)
6. Communication Management is the process of using human, financial and technical resources in understanding and performing the communication function within corporation and between corporations and their publics. Thus communication management involves administering and managing communication resources (personal, group, organizational and technical) and communication processessto facilitate communication in corporate context. (Irwin & Moore, 1994)
7. Proses pengelolaan sumberdaya komunikasi yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pertukaran pesan yang terjadi dalam berbagai konteks komunikasi (individual, organisasional, govermental, sosial, atau internasional).
8. Mengacu pada pengertian tentang bagaimana orang mengelola proses komunikasi melalui konstruksi makna tentang hubungan mereka dengan orang lain dalam situasi yang beragam. Memberikan arah bagaimana orang bekerja dalam berbagai konteks dapat berkomunikasi secara efektif, efisien dan produktif.
Management komunikasi sebagai ilmu
Manajemen komunikasi sangat identik dengan interaksi sosial. Ada kalanya kita harus mampu untuk memposisikan diri dengan tepat dalam situasi tertentu, kita juga harus mampu menghadapi dan menjalin kerjasama dengan orang lain tanpa mencampurnya dengan urusan pribadi. Ini merupakan sebagian alasan diperlukannya sikap professional dalam diri anda masing-masing. Manajemen komunikasi berada di dalam dan diantara sistem sosial. Manajemen komunikasi meliputi P4I (Penerimaan, Pengolahan, Penyimpanan, dan Penyampaian Informasi) dalam sub-sub sistem soaial, diantaranya adalah individu, kelompok, organisasi, massa, dan masyarakat. Karena itu, di jurusan Manajemen Komunikasi FIKOM UNPAD terdapat mata kuliah initi yang berhubungan dengan P4I dalam sub-sub s
istem sosial, yaitu:
• Psikologi Komunikasi
• Retorika
• Komunikasi Interpersonal
• Komunikasi Kelompok
• Komunikasi Organisasional
• Komunikasi Pemasaran
• Komunikasi Persuasif
• Komunikasi Pemasaran
• Perencanaan Komunikasi
• Analisis Sistem Informasi
• Metodologi Penelitian Komunikasi
• Komunikasi soaial pembangunan
Management dan manajer komunikasi
Manajer komunikasi dua hal yang penting yaitu :
1. Komunikasi adalah proses yang dengannya fungsi-fungsi manajemen : merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan organisasi dapat berjalan dengan baik.
2. Komunikasi adalah kegiatan dimana manajer mencurahkan sebagian besar dari waktunya.
Proses komunikasi memungkinkan para manajer menjalankan tanggung jawab mereka. Informasi harus dikomunikasikan dengan para manajer, sehingga mereka mempunyai dasar untuk membuat perencanaan; rencana harus dikomunikasikan dengan yang lain agar dapat dilaksanakan. Pengorganisasian memerlukan komunikasi dengan oranag-orang mengenai penugasan mereka. Memimpin mengharuskan manajer berkomunikasi dengan bawahan sehingga tugas kelompok dapat dicapai. Manajer hanya dapat melaksanakan fungsinnya dengan baik hanya dengan berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Dasar berlangsungnya fungsi-fungsi manajemen adalah melalui proses komunikasi.
Tingkatan management komunikasi
Tingkatan-tingkatan komunikasi word of mouth (WOM) tersebut dapat diuraikan sebagai berikut (Hughes (2005):
1. Tingkatan minus 4
Tingkatan minus 4 menggambarkan suatu kondisi atau keadaan mengenai pembicaraan tentang suatu produk atau perusahaan yang melibatkan banyak orang yang menyampaikan keluhan atau kornplain. Pada tingkatan ini sering disebut pula sebagai skandal publik yang berarti bahwa semua orang bergerak secara aktif untuk mencari tahu dan memberikan saran untuk tidak menggunakan produk atau jasa dari perusahaan yang bersangkutan. Keadaan ini dapat memberikan dampak buruk terhadap produk bahkan perusahaan yang bersangkuan, apabila tidak segera dilakukan tindakan antisipatif dari pihak internal yakni perusahaan.
2. Tingkatan minus 3
Tingkat minus 3 menggambarkan kondisi atau keadaan mengenai penggunaan suatu produk atau jasa yang dialami oleh individu yang dilanjutkan dengan pemberian saran kepada individu lain untuk tidak menggunakan produk atau jasa yang bersangkutan. Tingkat ini berbeda dengan tingkat minus 4 karena belum mencapai skandal publik.
3. Tingkatan minus 2
Tingkat minus 2 menggambarkan kondisi atau keadaan mengenai ketidakpuasan yang dialami oleh individu terkait dengan penggunaan produk atau jasa. Ketidakpuasan dalam tingkat ini tidak ditunjukkan secara nyata dalam arti bahwa individu yang bersangkutan akan memilih diam apabila tidak ditanya terkait dengan produk yang bersangkutan, namun ketidakpuasan akan ditunjukkan secara nyata apabila individu yang bersangkutan dimintai pendapat terkait dengan produk yang sama.
4. Tingkatan minus 1
Tingkat minus 1 menggambarkan kondisi atau keadaan mengenai individu yang melakukan komplain terhadap suatu produk atau jasa secara tidak langsung. Kendati tidak aktif, kondisi ini masih tergolong dalam komunikasi WOM negatif, sehingga perlu dilakukan usaha pemasaran yang lebih baik untuk meminimalkan WOM yang bersifat negatif.
5. Tingkatan 0
Tingkat 0 dalam komunikasi WOM menggambarkan kondisi atau keadaan individu yang mempergunakan suatu produk atau jasa tanpa memberikan keluhan atau komplain atau menunjukkan kepuasan.
6. Tingkatan plus 1
Tingkat plus 1 menggambarkan kondisi atau keadaan individu yang menunjukkan kepuasan yang diperolehnya dalam menggunakan suatu produk atau jasa dengan memberikan komentar yang baik atau bersifat positif tentang produk atau jasa tersebut.
7. Tingkatan plus 2
Tingkat 2 dalam komunikasi WOM menggambar kondisi atau keadaan individu yang menunjukkan kepuasannya terhadap suatu produk atau jasa dengan memberikan komentar secara baik atau positif dengan sangat antusias. Pada tingkatan ini, strategi pemasaran konvensional kurang memberikan kontribusi yang berarti karena pada tingkat ini dibutuhkan suatu akomodasi situasi agar setiap individu tetap membicarakan keunggulan dari produk yang bersangkutan.
8. Tingkatan plus 3
Tingkat 3 menggambarkan kondisi atau keadaan individu yang berusaha untuk meyakinkan individu lain mengenai keunggulan suatu produk atau jasa atau dengan kata lain individu berusaha untuk meyakinkan individu lain bahwa suatu produk atau jasa tertentu memiliki kualitas yang sangat baik.
9. Tingkatan plus 4
Tingkat 4 dalam komunikasi WOM merupakan tingkat atau level paling tinggi dalam jenis komunikasi WOM positif. Pada tingkat ini menggambarkan kondisi individu yang membicarakan keunggulan suatu produk atau jasa secara terus-menerus yang berarti bahwa individu tersebut memperoleh kepuasan dalam menggunakan produk atau jasa yang bersangkutan. Dalam tingkatan ini, perusahaan harus mampu mempertahankan kepuasan konsumen atau pelanggan karena apabila konsumen atau pelanggan merasa tidak dipenuhi harapannya, maka tingkatan ini akan dapat berubah menjadi jenis komunikasi WOM negatif.
Fungsi-fungsi management komunikasi
Fungsi Komunikasi
Komunikasi yang baik adalahberorientasi komersial maupun sosial, komunikasi dalam organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi, yaitu:
Fungsi informatif
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemprosesan informasi (information-processing system). Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu.
Informasi yang didapat memungkinkan setiap pekerjaannyagapat melakukan nya secara lebih pasti informasi pada dasarnya dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai perbedaan kedudukan dalam suatu organisasi. Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi. Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti dan sebagainya.
Fungsi Regulatif
Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Pada semua lembaga atau organisasi, ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini, yaitu:
Atasan atau orang-orang yang berada dalam tataran manajemen yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Disamping itu mereka juga mempunyai kewenangan untuk memberikan instruksi atau perintah, sehingga dalam struktur organisasi kemungkinan mereka ditempatkan pada lapis atas (position of authority) supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya. Namun demikian, sikap bawahan untuk menjalankan perintah banyak bergantung pada:
Keabsahan pimpinan dalam penyampaikan perintah.
Kekuatan pimpinan dalam memberi sanksi.
Kepercayaan bawahan terhadap atasan sebagai seorang pemimpin sekaligus sebagai pribadi.
Tingkat kredibilitas pesan yang diterima bawahan.
Berkaitan dengan pesan atau message. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan-peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
Fungsi Persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
Fungsi Integratif
Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat dilaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (newsletter, buletin) dan laporan kemajuan oraganisasi; juga saluran komunikasi informal seperti perbincangan antarpribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.
Keterampilan keterampilan manajerial
• Manajemen adalah pekerjaan yang menantang. Hal ini membutuhkan keterampilan tertentu untuk menyelesaikan tantangan seperti itu. Dengan demikian, keterampilan penting yang setiap manajer perlu untuk melakukan manajemen yang lebih baik disebut sebagai Keterampilan Manajerial.
Menurut Profesor Katz, ada tiga keterampilan manajerial, yaitu,
1. Keterampilan Konseptual,
2. Keterampilan Hubungan Manusia, dan
3. Keterampilan Teknis.
Menurut Prof Katz, semua manajer membutuhkan tiga keterampilan manajerial di atas. Namun, tingkat (jumlah) dari keterampilan yang dibutuhkan bervariasi (perubahan) dari jajaran manajemen dan dari organisasi ke organisasi.
Top-level manajer memerlukan keterampilan lebih mengutamakan keterampilan konseptual dan keterampilan teknis kurang. Semakin rendah tingkat manajer memerlukan keterampilan yang lebih teknis dan keterampilan konseptual yang lebih sedikit. Keterampilan hubungan Manusia merupakan keterampilan yang diperlukan oleh ketiga tingkat manajemen.
1. Keterampilan Konseptual
Keterampilan konseptual adalah kemampuan untuk memvisualisasikan organisasi secara keseluruhan. Hal ini termasuk keterampilan analitis, Kreatif dan Inisiatif. Ini membantu manajer untuk mengidentifikasi penyebab masalah dan bukan gejala. Ini membantu dia untuk memecahkan masalah untuk kepentingan seluruh organisasi. Ini membantu manajer untuk memperbaiki tujuan untuk seluruh organisasi dan untuk merencanakan setiap situasi. Menurut Prof Katz, keterampilan konseptual sebagian besar dibutuhkan oleh manajemen tingkat atas karena mereka menghabiskan lebih banyak waktu dalam perencanaan, pengorganisasian dan pemecahan masalah.
2. Keterampilan Hubungan Manusia / Human Relation
Keterampilan hubungan manusia juga disebut keterampilan interpersonal. Ini adalah kemampuan untuk bekerja dengan orang. Ini membantu para manajer untuk memahami, berkomunikasi dan bekerja dengan orang lain. Hal ini juga membantu para manajer untuk memimpin, memotivasi dan mengembangkan semangat tim. Keterampilan hubungan merupakan keterampilan yang dibutuhkan oleh semua manajer di semua tingkatan manajemen. Ini sangat penting, karena semua manajer harus berinteraksi dan bekerja dengan orang lain.
3. Keterampilan Teknis
Sebuah keterampilan teknis adalah kemampuan untuk melakukan pekerjaan tertentu. Keterampilan teknis membantu manajer untuk menggunakan mesin yang berbeda dan alat yang digunakan. Hal ini juga membantu mereka untuk menggunakan berbagai prosedur dan teknik. Rendahnya tingkat manajer memerlukan keterampilan yang lebih teknis. Hal ini karena mereka bertanggung jawab di operasi sebenarnya.
Selain tiga Prof Katz keterampilan manajerial, manajer juga perlu (memerlukan) setelah keterampilan manajerial tambahan.
4. Keterampilan Komunikasi
Kemampuan komunikasi yang diperlukan sama pada ketiga tingkat manajemen. Seorang manajer harus bisa mengkomunikasikan rencana dan kebijakan untuk para pekerja. Demikian pula, ia harus mendengarkan dan memecahkan masalah para pekerja. Dia harus mendorong arus bebas komunikasi dalam organisasi.
5. Keterampilan Administrasi
Keterampilan administrasi yang diperlukan pada manajemen tingkat atas. Top-level manajer harus tahu bagaimana membuat rencana dan kebijakan. Mereka juga harus tahu bagaimana untuk mendapatkan pekerjaan. Mereka harus dapat mengkoordinasikan berbagai kegiatan organisasi. Mereka juga harus mampu mengontrol organisasi penuh.
6. Keterampilan Kepemimpinan
Keterampilan kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku manusia. Seorang manajer memerlukan keterampilan kepemimpinan untuk memotivasi para pekerja. Keterampilan ini membantu manajer untuk mendapatkan kerja yang dilakukan melalui pekerja.
7. Keterampilan Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah keterampilan juga disebut sebagai keterampilan Desain. Seorang manajer harus tahu bagaimana mengidentifikasi masalah. Dia juga harus memiliki kemampuan untuk menemukan solusi terbaik untuk memecahkan masalah tertentu. Hal ini membutuhkan kecerdasan, pengalaman dan up-to-date pengetahuan tentang perkembangan terbaru.
8. Keterampilan Dalam Pengambilan Keputusan
Keterampilan Pengambilan yang diperlukan pada semua tingkat manajemen. Namun, diperlukan lebih pada tingkat atas-manajemen. Seorang manajer harus mampu mengambil keputusan yang cepat dan benar. Dia juga harus mampu untuk melaksanakan keputusan dengan bijak. Keberhasilan atau kegagalan seorang manajer tergantung pada kebenaran keputusannya.
Evolusi teori management keuangan
Teori Manajeman Klasik Prinsip Teori Manajemen Aliran Klasik Awal sekali ilmu manajemen timbul akibat terjadinya revolusi industri di Inggris pada abad 18. Para pemikir tersebut rnemberikan perhatian terhadap masalah-masalah manajemen yang timbul baik itu di kalangan usahawan, industri maupun masyarakat. Para pemikir itu yang terkenaI antara lain, Robert Owen, Henry Fayol, Frederick W. Taylor dan lainnya.
Robert Owen (1771 -1858) Robert Owen adalah orang yang menentang praktek-praktek memperkerjakan anak-anak usia 5 atau 6 tahun dan standar kerja 13 jam per hari. Tersentuh dengan kondisi kerja yang amat menyedihkan itu, beliau mengajukan adanya perbaikan terhadap kondisi kerja ini. Pada tahun-tahun awal revolusi industri, ketika para pekerja dianggap instrumen yang tidak berdaya, Owen melihat rneningkatkan kondisi kerja di pabrik, rnenaikkan usia minimum kerja bagi anak-anak, mengurangi jam kerja karyawan, menyediakan makanan bagi karyawan pabrik, mendirikan toko-toko untuk menjual keperluan hidup karyawan dengan harga yang layak, dan berusaha memperbaiki lingkungan hidup tempat karyawan tinggal, dengan membangun rumah-rumah dan membuat jalan, sehingga lingkungan hidup dan pabrik rnenjadi menarik. Sebab itu, beliau disebut "Bapak Personal Manajemen Modern". Selain itu, Owen lebih banyak memperhatikan pekerja, karena menurutnya, investasi yang penting bagi manajer adalah sumber daya manusia. Selain mengenai perbaikan kondisi kerja, beliau juga rnembuat prosedur untuk meningkatkan produktivitas, seperti prosedur penilaian kerja dan bersaing juga secara terbuka.
Henry Fayol (1841 -1925) Pada tahun 1916, dengan sebutan teori manajemen klasik yang sangat memperhatikan produktivitas pabrik dan pekerja, disamping memperhatikan manajemen bagi satu organisasi yang kompleks, sehingga beliau menampilkan satu metode ajaran manajemen yang lebih utuh dalam bentuk cetak biru. Fayol berkeyakinan keberhasilan para manajer tidak hanya ditentukan oleh mutu pribadinya, tetapi karena adanya penggunaan metode manajemen yang tepat. Sumbangan terbesar dari Fayol berupa pandangannya tentang manajemen yang bukanlah semata kecerdasan pribadi, tetapi lebih merupakan satu keterampilan yang dapat diajarkan dari dipahami prinsip-prinsip pokok dan teori umumnya yang telah dirumuskan. Fayol membagi kegiatan dan operasi perusahaan ke dalam 6 macam kegiata Teknis (produksi) yaitu berusaha menghasilkan dan membuat barang-barang produksi. b. Dagang (Beli, Jual, Pertukaran) dengan tara mengadakan pembelian bahan mentah dan menjual hasil produksi. c. Keuangan (pencarian dan penggunaan optimum atas modal) berusaha mendapatkan dan menggunakan modal. d. Keamanan (perlindungan harga milik dan manusia) berupa melindungi pekerja dan barang-barang kekayaan perusahaan. e. Akuntansi dengan adanya pencatatan dan pembukuan biaya, utang, keuntungan dan neraca, serta berbagai data statistik.
f. Manajerial yang terdiri dari 5 fungsi : Perencanaan (planning) berupa penentuan langkah-langkah yang memungkinkan organisasi mencapai tujuan-tujuannya. 2) Pengorganisasian dan (organizing), dalam arti mobilisasi bahan materiil dan sumber daya manusia guna melaksanakan rencana. 3) Memerintah (Commanding) dengan memberi arahan kepada karyawan agar dapat menunaikan tugas pekerjaan mereka 4) Pengkoordinasian (Coordinating) dengan memastikan sumber-sumber daya dan kegiatan organisasi berlangsung secara harmonis dalam mencapai tujuannya. 5) Pengendalian (Controlling) dengan memantau rencana untuk membuktikan apakah rencana itu sudah dilaskanakan sebagaimana mestinya. . Frederick W. Taylor (1856 -1915) Frederick W. Taylor dikenal dengan manajemen ilmiahnya dalam upaya meningkatkan produktivitas. Gerakannya yang terkenal adalah gerakan efisiensi kerja. Taylor membuat prinsip-prinsip yang menjadi intinya manajemen ilmiah yang terkenal dengan rencana pengupahan yang menghasilkan turunnya biaya dan meningkatkan produktivitas, mutu, pendapatan pekerjaan dan semangat kerja karyawan. Adapun filsafat Taylor memiliki 4 prinsip yang ditetapkan yaitu : 1. Pengembangan manajemen ilmiah secara benar. 2. Pekerjaan diseleksi secara ilmiah dengan rnenempatkan pekerjaan yang cocok untuk satu pekerjaan. 3. Adanya pendidikan dan pengambangan ilmiah dari para pekerja. 4. Kerjasama yang baik antara manajernen dengan pekerja. Dalam menerapkan ke-empat prinsip ini, beliau menganjurkan perlunya revolusi mental di kalangan manajer dan pekerja. Adapun prinsip-prinsip dasar menurut Taylor mendekati ilmiah adalah : 1. Adanya ilmu pengetahuan yang menggantikan cara kerja yang asal-asalan. 2. Adanya hubungan waktu dan gerak kelompok. 3. Adanya kerja sarna sesama pekerja, dan bukan bekerja secara individual. 4. Bekerja untuk hasil yang maksimal. 5. Mengembangkan seluruh karyawan hingga taraf yang setinggi-tingginya, untuk tingkat kesejahteraan maksimum para kaayawan itu sendiri dan perusahaan.
• 8. Periode Peralihan Mary Parker Folett (1868-1933) Mary percaya bahwa adanya hubungan yang harmonis antara karyawan dan manajemen brdasar persamaan tujuan, namun tidak sepenuhnya benar untuk memisahkan atasan sebagai pemberi perintah dengan bawahan sebagai penerima perintah. Beliau menganjurkan kedudukan kepemimpinan dalam organisasi, bukan hanya karena kekuasaan yang bersumber dari kewenangan formil, tapi haruslah berasal dari pada pengetahuan dan keahliannya sebagai manajer.
Teori perilaku managemen komunikasi
1. Teori Behaviorisme
Tokoh aliran ini adalah John B. Watson (1878 – 1958) yang di Amerika dikenal sebagai bapak Behaviorisme. Teorinya memumpunkan perhatiannya pada aspek yang dirasakan secara langsung pada perilaku berbahasa serta hubungan antara stimulus dan respons pada dunia sekelilingnya. Menurut teori ini, semua perilaku, termasuk tindak balas (respons) ditimbulkan oleh adanya rangsangan (stimulus). Jika rangsangan telah diamati dan diketahui maka gerak balas pun dapat diprediksikan. Watson juga dengan tegas menolak pengaruh naluri (instinct) dan kesadaran terhadap perilaku. Jadi setiap perilaku dapat dipelajari menurut hubungan stimulus - respons.
Behaviorisme lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme dan juga psikoanalisis. Behaviorisme ingin menganalisis hanya perilaku yang nampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Belakangan, teori kaum behavioris lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena menurut mereka seluruh perilaku manusia kecuali instink adalah hasil belajar. Belajar artinya perubahan perilaku organisme sebagai pengaruh lingkungan. Behaviorisme tidak mau mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional; behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalikan oleh faktor faktor lingkungan. Dari sinilah timbul konsep “manusia mesin” (Homo Mechanicus).
2. Teori Humanisme
Teori ini muncul diilhami oleh perkembangan dalam psikologi yaitu psikologi Humanisme. Sesuai pendapat yang dikemukakan oleh McNeil (1977) “In many instances, communicative language programmes have incorporated educational phylosophies based on humanistic psikology or view which in the context of goals for other subject areas has been called ‘the humanistic curriculum”
Teori humanisme dalam pengajaran bahasa pernah diimplementasikan dalam sebuah kurikulum pengajaran bahasa dengan istilah Humanistic curriculum yang diterapkan di Amerika utara di akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an. Kurikulum ini menekankan pada pembagian pengawasan dan tanggungjawab bersama antar seluruh siswa didik. Humanistic curiculum menekankan pada pola pikir, perasaan dan tingkah laku siswa dengan menghubungkan materi yang diajarkan pada kebutuhan dasar dan kebutuhan hidup siswa. Teori ini menganggap bahwa setiap siswa sebagai objek pembelajaran memiliki alasan yang berbeda dalam mempelajari bahasa.
Tujuan utama dari teori ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa agar bisa berkembang di tengah masyarakat. The deepest goal or purpose is to develop the whole persons within a human society. (McNeil,1977)
3. Teori Informasi atau Matematis
Salah satu teori komunikasi klasik yang sangat mempengaruhi teori-teori komunikasi selanjutnya adalah teori informasi atau teori matematis. Teori ini merupakan bentuk penjabaran dari karya Claude Shannon dan Warren Weaver (1949, Weaver. 1949 ), Mathematical Theory of Communication.
Teori ini melihat komunikasi sebagai fenomena mekanistis, matematis, dan informatif: komunikasi sebagai transmisi pesan dan bagaimana transmitter menggunakan saluran dan media komunikasi. Ini merupakan salah satu contoh gamblang dari mazhab proses yang mana melihat kode sebagai sarana untuk mengonstruksi pesan dan menerjemahkannya (encoding dan decoding).
Teori informasi ini menitikberatkan titik perhatiannya pada sejumlah sinyal yang lewat melalui saluran atau media dalam proses komunikasi. Ini sangat berguna pada pengaplikasian sistem elektrik dewasa ini yang mendesain transmitter, receiver, dan code untuk memudahkan efisiensi informasi.
4. Teori Agenda Setting
Teori Agenda-setting diperkenalkan oleh McCombs dan DL Shaw (1972). Asumsi teori ini adalah bahwa jika media memberi tekanan pada suatu peristiwa, maka media itu akan mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting. Jadi apa yang dianggap penting media, maka penting juga bagi masyarakat. Dalam hal ini media diasumsikan memiliki efek yang sangat kuat, terutama karena asumsi ini berkaitan dengan proses belajar bukan dengan perubahan sikap dan pendapat.
5. Teori Uses and Gratifications (Kegunaan dan Kepuasan)
Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Herbert Blumer dan Elihu Katz (1974). Teori ini mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Dengan kata lain, pengguna media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Pengguna media berusaha mencari sumber media yang paling baik di dalam usaha memenhi kebutuhannya. Artinya pengguna media mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya.
Elemen dasar yang mendasari pendekatan teori ini (Karl dalam Bungin, 2007): (1) Kebutuhan dasar tertentu, dalam interaksinya dengan (2) berbagai kombinasi antara intra dan ekstra individu, dan juga dengan (3) struktur masyarakat, termasuk struktur media, menghasilkan (4) berbagai percampuran personal individu, dan (5) persepsi mengenai solusi bagi persoalan tersebut, yang menghasilkan (6) berbagai motif untuk mencari pemenuhan atau penyelesaian persoalan, yang menghasikan (7) perbedaan pola konsumsi media dan ( perbedaan pola perilaku lainnya, yang menyebabkan (9) perbedaan pola konsumsi, yang dapat memengaruhi (10) kombinasi karakteristik intra dan ekstra individu, sekaligus akan memengaruhi pula (11) struktur media dan berbagai struktur politik, kultural, dan ekonomi dalam masyarakat.
6. Teori Dependensi Efek Komunikasi Massa
Teori ini dikembangkan oleh Sandra Ball-Rokeachdan Melvin L. DeFluer (1976), yang memfokuskan pada kondisi struktural suatu masyarakat yang mengatur kecenderungan terjadinya suatu efek media massa. Teori ini berangkat dari sifat masyarakat modern, diamana media massa diangap sebagai sistem informasi yang memiliki peran penting dalam proses memelihara, perubahan, dan konflik pada tataran masyarakat,kelompok, dan individu dalam aktivitas sosial. Secara ringkas kajian terhadap efek tersebut dapat dirumuskan dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Kognitif, menciptakan atau menghilangkan ambiguitas, pembentukan sikap, agenda-setting, perluasan sistem keyakinan masyarakat, penegasan/ penjelasan nilai-nilai.
2. Afektif, menciptakan ketakutan atau kecemasan, dan meningkatkan atau menurunkan dukungan moral.
3. Behavioral, mengaktifkan atau menggerakkan atau meredakan, pembentukan isu tertentu atau penyelesaiannya, menjangkau atau menyediakan strategi untuk suatu aktivitas serta menyebabkan perilaku dermawan.
7. Teori Konstruktvisme
Jean Piaget dan Leu Vygotski adalah dua nama yang selalu diasosiasikan dengan kontruktivisme. Ahli kontruktivisme menyatakan bahwa manusia membentuk versi mereka sendiri terhadap kenyataan, mereka menggandakan beragam cara untuk mengetahui dan menggambarkan sesuatu untuk mempelajari pemerolehan bahasa pertama dan kedua.
Pembelajaran harus dibangun secara aktif oleh pembelajar itu sendiri dari pada dijelaskan secara rinci oleh orang lain. Dengan demikian pengetahuan yang diperoleh didapatkan dari pengalaman. Namun demikian, dalam membangun pengalaman siswa harus memiliki kesempatan untuk mengungkapkan pikirannya, menguji ide-ide tersebut melalui eksperimen dan percakapan atau tanya jawab, serta untuk mengamati dan membandingkan fenomena yang sedang diujikan dengan aspek lain dalam kehidupan mereka. Selain itu juga guru memainkan peranan penting dalam mendorong siswa untuk memperhatikan seluruh proses pembelajaran serta menawarkan berbagai cara eksplorasi dan pendekatan.
8. Teori Nativisme
Istilah nativisme dihasilkan dari pernyataan mendasar bahwa pembelajaran bahasa ditentukan oleh bakat. Bahwa setiap manusia dilahirkan sudah memiliki bakat untuk memperoleh dan belajar bahasa.
Chomsky dalam Hadley (1993: 48) yang merupakan tokoh utama golongan ini mengatakan bahwasannya hanya manusialah satu-satunya makhluk Tuhan yang dapat melakukan komunikasi lewat bahasa verbal. Selain itu bahasa juga sangat kompleks oleh sebab itu tidak mungkin manusia belajar bahasa dari makhluk Tuhan yang lain. Chomsky juga menyatakan bahwa setiap anak yang lahir ke dunia telah memiliki bekal dengan apa yang disebutnya “alat penguasaan bahasa” atau LAD (language Acquisition Device). Chomsky dalam Hadley (1993:50) mengemukakan bahwa belajar bahasa merupakan kompetensi khusus bukan sekedar subset belajar secara umum. Cara berbahasa jauh lebih rumit dari sekedar penetapan Stimulus- Respon. Chomsky dalam Hadley (1993: 48) mengatakan bahwa eksistensi bakat bermanfaat untuk menjelaskan rahasia penguasaan bahasa pertama anak dalam waktu singkat, karena adanya LAD. Menurut golongan ini belajar bahasa pada hakikatnya hanyalah proses pengisian detil kaidah-kaidah atau struktur aturan-aturan bahasa ke dalam LAD yang sudah tersedia secara alamiah pada manusia tersebut.
Faktor faktor lingkungan managemen kominikasi eksternal mikro dan makro
• Lingkungan eksternal makro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh tidak langsung, seperti kondisi perekonomian, perubahan teknologi, politik, sosial dan lain sebagainya.
1. Teknologi
Dalam setiap masyarakat atau industri , tingkat kemajuan memainkan peranan yang berarti . Sebagai contoh kemajuan teknologi akan menurunkan permintaan akan manajer- manajer menengah dan lini pertama, Banyak perusahaan sekarang menggunakan komputer untuk meramalkan operasi-operasi dan schedulin produksinya , dimana pada waktu yang lalu dilakukan oleh fungsi – fungsi manajemen menengah. Inovasi teknologi dapat juga menimbulkan posisi persaingan baru dalam industri – industri yang berbeda. Ini semua menuntut manajer perusahaan bersikap tanggap terhadap tantangan – tantangan dan mampu memanfaatkan kesempatan yang ada. Manajer perlu senantiasa menaksir arah perkembangan teknologi dan memperkirakan perngaruhnya pada organisasi atau melakukan peramalan teknologi.
2. Ekonomi
Para manajer akan selalu terlibat dengan masalah-masalah biaya sumber daya – sumber daya yang dibutuhkan dalam organisasi. Biaya ini berubah-berubah setiap waktu karena pengaruh faktor – faktor ekonomi. Sehingga manajer senantiasa perlu menganalisa dan mendiagnosa faktor – faktor ekonomi, seperti kecenderungan inflasi atau deflasi harga-harga barang dan jasa, kebijaksanaan moneter, dan kebijaksanaan fisikal dll, jadi manajer perusahaan harus mencurahkan waktu dan sumber daya untuk melakukan peramalan ekonomi dan antisipasi perubahan harga.
3.Lingkungan sosial kebudayaan
Merupakan pedoman hidup yang menentukan bagaimana hampir seluruh organisasi dan manajer harus beroperasi . Lingkungan ini mencakup kepercayaan , nilai-nilai, sikap-sikap, pandangan serta pola kehidupan yang dibentuk oleh tradisi , pendidikan, kelompok , ethnis, teknologi , demografi, geografis, serta agama dan kepercayaan dari sekelompok atau seluruh masyarakat tertentu. Pengaruh dari pedoman hidup ini dapat sangat luas atau felatif sempit . Misal, batasan bagi pekerja wanita mungkin hanya berlaku disuatu daerah, tetapi dapat juga berlaku secara nasional
4. Dimensi Internasional
Komponen Internasional dalam lingkungan eksternal juga menyajikan kesempatan-kesempatan dan tantangan-tantangan serta mempunyai potensi menjadi faktor yang berpengaruh langsung pada operasi perusahaan. Kekuatan-kekuatan internasional ini berpengaruh melalui perkembangan politik dunia, ketergantungan ekonom transfer teknologi. Lebih sempit lagi, kekuatan ini berwujud misalnya keterrgantungan sumberdaya impor, keadaan resesi, persaingan dengan perusahaan – perusahaan multinasional, tingkat pertukaran mata uang asing dsb. Maka hendaknya manajer mampu menanalisa dan mengantisipasi untuk kemudian meletakkan dasar yang kuat dalam menghadapi perkembangan dunia internasional.
• Lingkungan eksternal mikro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung terhadap kegiatan manajemen yang terdiri atas penyedia, langganan, para pesaing, lembaga perbankan dan lainnya.
1. Para pesaing
Lingkungan persaingan perusahaan tercemin dari tipe , jumlah dan norma – norma perilaku organisasi pesaing. Dengan pemahaman akan lingkungan persaingan yang dihadapinya , organisasi dapat mengetahui posisi persaingannya sehingga lebih mampu mengoptimalkan operasi – operasinya.
2. Langganan
Strategi kebijaksanaan dan taktik pemasaran perusahaan sangat tergantung situasi pasar dan langganan. Analisa langganan berguna untuk mengantisipasi perubahan perilaku pasar atau langganan dan mengarahkan pengolakasian sumberdayanya sesuai kebutuhan dan keinginan langganan.
3. Pasar tenaga kerja
Organisasi memerlukan sejumlah karyawan dengan berbagai bermacam – macam ketrampilan , kemampuan , dan pengalaman/ Kemampuan menarik dan mempertahankan karyawan yang cakap merupakan kebutuhan prasyarat bagi perusahaan yang sukses .
Ada tiga faktor yang paling berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan karyawan perusahaan, yaitu reputasi perusahaan di mata angkatan kerja, tingkat pertumbuhan angkatan kerja dan tersedianya tenaga kerja yang dibutuhkan.
4. Lembaga keuangan
Organisasi tergantung pada bermacam-macam lembaga keuangaan untuk memperluas kegiatan-kegiatannya . Kebutuhan akan dana dari lembaga-lembaga keuangan tersebut dapat jangka pendek untuk membelanjai operasi-operasinya atau jangka panjang untuk membangun fasilitas baru dan membeli peralatan baru.
5. Para penyedia
Setap organisasi sangat tergantung pada sumber-sumber dari sumber daya untuk memenuhi kebutuhan baku (mentah) , bahan pembantu, pelayanan energi , dan peralatan yang digunakan untuk memproduksi keluaran.
6. Perwakilan pemerintah
Hubungan organisasi dengan perwakilan-perwakilan pemerintah berkembang semakin komples. disamping merupakan atau menjadi para penyedia dan kreditur bagi perusahaan, juga menetapkan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi organisasi , prosedur-prosedur perijinan dll.
Tanggung jawab sosial manajer komunikasi
Sistem Komunikasi Tanggung Jawab Sosial
19 Mar
Sistem komunikasi yang berdasar tanggung jawab sosial (social responsibility system) muncul pada abad ke-20 sebagai modifikasi terhadap sistem libertarian. Teori ini diperkenalkan oleh Theodore Peterson dalam buku Four Theory of The Press. Menurut Peterson, kebebasan dan kewajiban bertanggung selalu berdampingan. Pers bebas dalam negara penganut demokrasi memiliki kewajiban dan tanggung jawab kepada masyarakat dalam menjalankan fungsi-fungsinya.
Pada dasarnya fungsi pers di bawah teori tanggung jawab sosial sama dengan fungsi pers dalam teori libertarian, yaitu:
1) Melayani sistem politik dengan menyediakan informasi, diskusi dan perdebatan tentang masalah-masalah yang dihadapi masyarakat.
2) Memberi penerangan kepada masyarakat sedemikian rupa sehingga masyarakat dapat mengatur dirinya sendiri.
3) Menjadi penjaga hak-hak perorangan dengan bertindak sebagai anjing penjaga (watch dog) yang mengawasi pemerintah.
4) Melayani sistem ekonomi dengan mempertemukan pembeli dan penjual barang atau jasa melalui medium periklanan.
5) Menyediakan hiburan
6) Mengusahakan sendiri biaya finansial sedemikian rupa sehingga bebas dari tekanan-tekanan orang yang mempunyai kepentingan
Minggu, 14 Oktober 2012
manajemen keuangan
01.Manajemen keuangan
Pengertian manajemen keuangan
Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.
Penjelasan Singkat Masing-Masing Fungsi Manajemen Keuangan :
1. Perencanaan Keuangan
Membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2. Penganggaran Keuangan
Tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3. Pengelolaan Keuangan
Menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
4. Pencarian Keuangan
Mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
5. Penyimpanan Keuangan
Mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana tersebut dengan aman.
6. Pengendalian Keuangan
Melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada paerusahaan.
7. Pemeriksaan Keuangan
Melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
-Definisi manajemen keuangan
Beberapa Definisi manajemen keuangan diberikan sebagai berikut:
a. Liefman: Manajemen Keuangan merupakan usaha untuk menyediakan uang dan menggunakan uang untuk mendapat atau memperoleh aktiva.
b. Suad Husnan: Manajemen Keuangan ialah manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan.
c. Grestenberg: how business are organized to acquire funds, how they acquire funds, how the use them and how the prof ts business are distributed.
d. James Van Horne: Manajemen Keuangan adalah segala aktivitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan dan pengelolaan aktiva dengan tujuan menyeluruh.
e. Bambang Riyanto: keseluruhan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan us aha mendapatkan dana yang dip erlukan dengan b i aya yang minimal dan syaratsyarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.
-Manajemen keuangan sebagai ilmu dan seni
Manajemen keuangan merupakan suatu ilmu dan seni, mengapa disebut demikian, sebab antara keduanya tidak bisa dipisahkan. Manajemen keuangan sebagai suatu ilmu pengetahuan, karena telah dipelajari sejak lama, dan telah diorganisasikan menjadi suatu teori. Hal ini dikarenakan didalamnya menjelaskan tentang gejala-gejala manajemen keuangan, gejala-gejala ini lalu diteliti dengan menggunakan metode ilmiah yang dirumuskan dalam bentuk prinsip-prinsip yang diujudkan dalam bentuk suatu teori.
manajemen keuangan sebagai suatu seni, disini memandang bahwa di dalam mencapai suatu tujuan diperlukan kkerja sama dengan orang lain, nah bagaimana cara memerintahkan pada orang lain agar mau bekerja sama. Pada hakekatnya kegiatan manusia pada umumnya adalah managing ( mengatur ) untuk mengatur disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.
Manajemen keuangan dan manajer
Manajer Keuangan merupakan seseorang yang mempunyai hak dalam mengambil suatu keputusan yang sangat penting dalam suatu bidang investasi dan pembelanjaan perusahaan. Manajer keuangan juga bertanggung jawab dalam bidang keuangan pada suatu perusahaan
-Tingkatan manajemen keuangan
Dilihat dari tingakatan organisasi, manajemen dibagi dalam 3 tingkatan yaitu:
1. Manajemen Puncak (Top Management)
Manajer bertaggungjawab atas pengaruh yang ditmbulkan dari keputusan-keputusan manajemen keseluruhan dari organisasi. Misal: Direktur, wakil direktur, direktur utama. Keahlian yang dimiliki para manajer tingkat puncak adalah konseptual, artinya keahlian untuk membuat dan merumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkatan manajer dibawahnya. Misal:
2. Manajemen Menengah (Middle Management)
Manajemen menengah harus memeiliki keahlian interpersonal/manusiawi, artinya keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain. Manajer bertanggungjawab melaksanakan reana dan memastikan tercapainya suatu tujuan. Misal: manajer wilayah, kepala divisi, direktur produk.
3. Manajemen Bawah/Lini (Low Management)
Manager bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer yang lebih tinggi. Pada tngkatan ini juga memiliki keahlian yaitu keahlian teknis, atrinya keahlian yahng mencakup prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian dalam bidang khusus. Misal: supervisor/pengawas produksi, mandor.
-fungsi-fungsi manajemen keuangan
1. Manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis, dan pengendalian kegiatan keuangan. Dengan demikian dalam perusahaan, kegiatan tersebut tidak terbatas pada "Bagian Keuangan".
2. Manajer keuangan perlu memperoleh dana dari pasar keuangan atau financial market. Dana yang diperoleh kemudian diinvestasikan pada berbagai aktiva perusahaan, untuk mendanai kegiatan perusahaan. Kalau kegiatan memperoleh dana berarti perusahaan menerbitkan aktiva finansial, maka kegiatan menanamkan dana membuat perusahaan memiliki aktiva riil.
3. Dari kegiatan menanamkan dana (disebut investasi), perusahaan mengharapkan akan memperoleh hasil yang lebih besar dari pengorbanannya. Dengan kata lain, diharapkan memperoleh "laba". Laba yang diperoleh perlu diputuskan untuk dikembalikan ke pemilik dana (pasar keuangan), atau diinvestasikan kembali ke perusahaan.
4. Dengan demikian "manajer keuangan" perlu mengambil keputusan tentang:
1. penggunaan dana (yaitu panah 2, disebut sebagai keputusan investasi)
2. memperoleh dana ( yaitu panah 1, disebut sebagai keputusan pendanaan)
3. pembagian laba (yaitu panah 4a atau 4b, disebut sebagai kebijakan dividen).
-keterampilan-keterampilan manajemen keuangan
Keterampilan konseptual (conceptional
skill), manajer tingkat atas (top manager)
harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan
organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah
dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau
konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang
kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning.
Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan
untuk membuat rencana kerja.
Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity
skill), selain kemampuan konsepsional, manajer
juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan
berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan.
Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap
bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat,
dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka
akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi
diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
Keterampilan teknis (technical skill),
keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada
tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan
untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program
komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Evolusi teori manajemen keuangan
Perfect capital Market
Secara umum pasr modal sempurna memiliki karakteristik tidak ada biaya transaksi, tidak ada pajak,ada cukup banyak pembeli dan penjual, ada kemampuan akses yang sama ke pasar, tidak ada biaya informasi,setiap orang memiliki harapan yang sama,tidak ada biaya yang berhubungan dengan hal kesulitan keuangan
Discounted Cash Flow
Teori ini dikembangkan oleh John Burr Williams dan Myron J. Gordon. Kosnsep dasar dari teori ini adalah pada nilai waktu uang.
Capital Structur Theory
Teori ini dikembangankan oleh Franco Modiglani dan Merton Miller tahun 1958 atau sering dinamakan teori MM. Teori yang dikembangkan bahwa nilai suatu perusahaan tergantung pada arus penghasilan dimasa depan ( future earning streams) dan oleh karena itu tidak tergantung pada struktur modal. Teori MM yang pertama ini mengasumsikan pada pasar modal sempurna dan tidak ada pajak, sehingga sering disebut model MM-Tanpa Pajak.Sekitar tahun 1963 model ini disempurnakan dengan model MM-Dengan Pajak. Dengan adanya pajak penghasilan, hutang dapat menghemat pajak yang dibayar. Tetapi teori ini lupa bahwa hutang yang besar dapat menimbulkan financial distress. Karena ada kelemahan ini kemudian model ini diperbaiki yang sering disebut tax saving-financial cost trade off theory.
Dividend Theory
Teori ini juga dikembangkan oleh Modiglani dan Miller, bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan, karena setiap rupiah pembayaran dividen akan mengurangi laba ditahan yang digunakan untuk membeli aktiva baru.
-Teori manajemen keuangan klasik
1. pengembangan manajemen di lakukan oleh teoritis.
2. investasi terbesar adalah karyawan
3. tenaga kerja di beri pelatihan keterampilan sesuai operasi pabrik.
4. karyawan bertanggung jawab atas pekerjaan tertentu yang berulang.
5. adanya skema pembagian keuntungan
-Teori perilaku
Teori organisasi sebagai ilmu sosial merupakan proses yang sangat kompleks. Penelitian dalam teori organisasi lebih cenderung menekankan pada permasalahan subjek, kehidupan sosial anggota organisasi yang bersifat tidak tetap, sulit diobservasi, dan sulit diukur secara tepat. Hal ini disebabkan karena fenomena sosial bersifat dinamis, cepat berubah dan berlangsung secara terus menerus sehingga sulit ddalam membuat kesimpulan. Selama ini metoda penelitian perilaku organisasi dan teori organisasi menggunakan pendekatn ilmu natural. Kesesuaian pendekatan ilmu natural sebagai metoda penelitian masih menjadi kontroversi dalam studi organisasi.
Namun dilema yang terjadi dapat dikembangkan ke arah yang objektif dengan memperbaiki dan mengantisipasi sejumlah keseimbangan dan dilema sehingga tetap bermanfaat bagi pengembangan ilmu organisasi. Kata kunci: teori organisasi, model natural, dilema, ilmu sosial. Masyarakat ilmiah sendiri merupakan kumpulan orang dengan nilai, perilaku, dan sikap yang ingin mempertahankan etos ilmiah.Selama ini metode penelitian perilaku organisasi dan teori organisasi menggunakan pendekatan ilmu natural. Kesesuaian pendekatan ilmu natural sebagai suatu metode penelitian dalam perilaku organisasi dan teori organisasi masih menjadi kontroversi bagi beberapa peneliti dalam studi organisasi.
-Teori kuantitatif
Aliran kuantitatif mulai berkembang sejak Perang Dunia II. Pada waktu itu Inggris ingin memecahkan beberapa persoalan yang sangat kompleks dalam perang. Inggris kemudian membentuk Tim Riset Operasi (Reserch Operation), dipimpin oleh P.M.S Blackett. Tim ini terdiri dari ahli matematika, fisika, dan ilmuwan lainnya. Inggris berhasil menemukan terobosan-terobosan penting dari team tersebut. Amerika Serikat kemudian meniru, membentuk tim riset operasi seperti yang dibentuk Inggris.
Manajemen operasi merupakan variasi lain dari pendekatan kuantitatif. Beberapa contoh model manajemen operasi adalah : pengendalian persediaan seperti EOQ (Economic Order Quantity), simulasi, analisis break-event, programasi lenier (linear programming).
Manaejemen keuangan dan lingkungan eksternal
Manajemen lingkungan adalah aspek-aspek dari keseluruhan manajemen (termasuk perencanaan) yang menentukan dan membawa pada implementasi kebijakan lingkungan. Manajemen lingkungan selama ini sebelum adanya ISO 14001 berada dalam kondisi terpecah-pecah dan tidak memiliki stándar tertentu dari satu daerah dengan daerah lain, dan secara internasional berbeda penerapannya antara negara satu dengan lainnya. Praktek manajemen lingkungan yang dilakukan secara sistematis, prosedural, dan dapat diulang disebut dengan Sistem Manajemen Lingkungan ( EMS ). Manajemen lingkungan saat ini telah banyak mengalami perubahan yang cukup berarti terutama dimulai Sejak awal tahun 1990. Penelitian mengenai efek dan akibat penerapan manajemen lingkungan telah banyak dilakukan terutama Sejak munculnya ISO 14001 di tahun 1996. Penerapan manajemen lingkungan yang baik di tingkat organisasi pada umumnya dibagi menjadi 3 elemen :
-Perlindungan lingkungan secara fisik.
-Membentuk budaya berkelanjutan dalam organisasi
-Menanamkan nilai-nilai moral dan saling kepercayaan antar elemen organisasi.
Faktor-faktor lingkungan eksternal mikro dan makro
Lingkungan ekstern atau eksternal terdiri atas unsur-unsur yang berada di luar organisasi, dimana unsur-unsur ini tidak dapat dikendalikan dan diketahui terlebih dahulu oleh manajer, disamping itu juga akan mempengaruhi manajer di dalam pengambilan keputusan yang akan dibuat. Unsur-unsur lingkungan eksternal organisasi contohnya yaitu perubahan perekonomian, peraturan pemerintah, perilaku konsumen atau masyarakat, perkembangan teknologi, politik dan lain sebagainya.
Lingkungan eksternal dibagi menjadi dua yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro. 1. Lingkungan eksternal mikro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung terhadap kegiatan manajemen.
Lingkungan eksternal makro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh tidak langsung.
Tanggung jawab social manajer
Perubahan konsep manajerial dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern. Seorang manajer mempunyai tanggung jawab social atas keputusan-keputusan yang diambil, mengapa dikatakan demikian karena mempengaruhi dalam pencapaian tujuan organisasi baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka panjang, disamping itu juga menyangkut hajat hidup orang banyak yang kesemuanya menggantungkan dirinya kepada organisasi tersebut (ini kalau dilihat dari segi dimana seseorang bekerja). Atas dasar ini maka seorang manajer dituntut untuk dapat mengimplementasikan etika berusaha (the ethics of manager). Ada lima faktor yang mempengaruhi keputusan manajer dalam etika berusaha ini, yaitu hukum; peraturan-peraturan pemerintah termasuk di dalamnya undang-undang yang dikeluarkan oleh pemerintah; kode etik industri dan perusahaan tekanan-tekanan sosial; tegangan antar standar perorangan dan kebutuhan organisasi
Minggu, 07 Oktober 2012
01.Pengerian manajemen menurut para ahli
http://blogbintang.com/pengertian-manajemen
1. Menurut Henry Fayol
Menyebutkan ada lima fungsi manajemen,yaitu merancang,mengorganisir,memerintah,mengordinasi,dan mengendalikan.sedangkan fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan
2. Menurut Prof. Oie Liang Lee
“Manajemen adalah ilmu dan seni mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.
3. Menurut Richard L.Daft
“Manajemen adalah pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan pengorganisasian,kepemimpinan dan pengendalian sumberdaya organisasi.”
4. Menurut James A.F. Stoner
“Manajemen adalah suatu proses perencanaan,pengorganisasian,kepemimpinan,dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya”.
5. Menurut Mulayu S.P. Hasibuan
“Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai satu tujuan.”
6. Menurut Dr. Sp. Siagian
Pengertian Manajemen dapat di definisikan sebagai : “Kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui orang lain”
7. Menurut oleh Drs. He. Rosyidi
Manajemen adalah “Proses dan kegiatan pelaksanaan usaha memimpin dan menunjukan arah penyelenggaraan tugas suatu organisasi di dalam mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan”.
8. Menurut Marry Parker Follet
“Manajemen adalah seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain
http://putracenter.net/2008/11/21/definisi-manajemen-menurut-para-ahli/
Definisi Manajemen menurut para Ahli.
1. Menurut Dr. SP. SIAGIAN “Filsafat administrasi” management dapat di definisikan sebagai kemampuan atau keteralampilan untuk memeperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui orang lain.
2. Menurut Prof. Dr. H. ARIFIN ABDULRACHMAN “kerangka pokok-pokok management” adalah:
• Kegiatan-kaegiatan atau aktivitas-aktifitas
• Proses yakni kegiatan dalam rentetan ururtan-ururtan
• Institute atau orang-orang yang melakukan suatu proses
3. Menurut DRS. HE. ROSYIDI definisi Manajemen adalah “proses dan kegiatan pelaksanaan usaha memimpin dan menunjukan arah penyelenggaran tugas suatu organisasi di dalam mewujudakan tujuan yang telah di tetapkan“.
4. Menurut “Marry Parker Follet” :
“Managent sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain”
5. Menurut James A.F. Stonner :
“Management adalah suatu proses perencanaan,pengorganisasian,pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber-sumber daya organisasi lain nya agar mencapai tujuan organisasi yang di teteapkan”
Fungsi-fungsi management menurut para ahli :
1. Menurut George R.Terry
- Perencanaan (Planning)
- Pengorganisasian (Organizing)
- Penggerakan (Actuating)
- Pengawasan (Controlling)
2. Menurut Luther M. Gulick yang disadur oleh Dr. BN.Silalai
- Perencanaan (Planning)
- Mengorganisir (Organizing)
- Melengkapkan Tenaga Kerja (Staffing)
- Mengarahkan (Directing)
- Menyelaras/Mengkoordinir (Coordinating)
- Melaporkan (Reporting)
- Menyusun Anggaran (Budgeting)
3. Menurut Henry Fayol
- Perencanaan (Planning)
- Mengorganisir (Organizing)
- Memerintah (Commanding)
- Mengkoordinir (Coordinating)
- Mengawasi (Controlling)
4. Menurut Koontz dan O. Donnel
- Perencanaan (Planning)
- Mengorganisir (Organizing)
- Melengkapkan Tenaga Kerja (Staffing)
- Mengarahkan (Directing)
- Mengawasi (Controllin)
http://farhan24.blogspot.com/2011/11/manajemen-sebagai-ilmu-dan-seni.html
MANAJEMEN SEBAGAI ILMU DAN SENI
Science adalah sekimpulan pengetahuan yang telah disistemasi,dikumpulkan dan diterima menurut pengertian kebenaran umum, mengenai keadaan suatu subjek dan objek tertentu. Science management (manajemen ilmiah) adalah suatu kumpulan pengetahuan yang disistemtisasi, dikumpulkan dan diterima menurut pengertian kebenaran-kebenaran universal mengenai manajemen.
Art/seni adalah suatu kreatifitas pribadi yang kuat dan disertai keterampilan. Science mengajarkan orang suatu pengetahuan, sedangkan art/seni mendorong orang untuk berpraktek. Seni-manajemen urang untuk berpraktek. Seni-manajemen meliputi kemampuan untuk melihat totalitas dari bagian-bagian yang terpisah dan berbeda-beda, kemapuan untuk menciptakan suatu gambaran tentang suatu visi tertentu, kemampuan untuk menciptakan sesuatu atau gambaran tentang suatu visi tertentu, kemampuan untuk mengawinkan visi tersebut dengan skill atau kemampuan yang efektif.
Manajer adalah seorang ilmuan dan sekaligus seniman, karena kecuali mengandalkan diri pada ilmu, ia pun harus mempunyai firasat, keyakinan-keyakinan, kreatifitas, dan menguasai cara-cara penerapannya. Karena itu seseoarang yang mempunyai pengetahuan luas tentang manajemen, bisa saja gagal dalam melaksanakan tugasnya sebagi seorang manjeryang kompeten jika ia cenderung seperti peran seorang artis, dan bukan seorang scientist, namun dalam praktek kedua hal ini tidak dapat dipisah-pisahkan manajemen sebagai ilmu, seni
Ilmu manajemen merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang disistemisasi, dikumpulkan dan diterima kebenarannya. Hal ini dibuktikan dengan adanya metode ilmiah yang dapat digunakan dalam setiap penyelesaian masalah dalam manajemen.
Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni, mengapa disebut demikian, sebab antara keduanya tidak bisa dipisahkan. Manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan, karena telah dipelajari sejak lama, dan telah diorganisasikan menjadi suatu teori. Hal ini dikarenakan didalamnya menjelaskan tentang gejala-gejala manajemen, gejala-gejala ini lalu diteliti dengan menggunakan metode ilmiah yang dirumuskan dalam bentuk prinsip-prinsip yang diujudkan dalam bentuk suatu teori.
Sedang manajemen sebagai suatu seni, disini memandang bahwa di dalam mencapai suatu tujuan diperlukan kkerja sama dengan orang lain, nah bagaimana cara memerintahkan pada orang lain agar mau bekerja sama. Pada hakekatnya kegiatan manusia pada umumnya adalah managing ( mengatur ) untuk mengatur disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.
Seperti yang telah dipaparkan diatas bahwa Manajemen memiliki definisi sebagai ilmu dan seni ( Pengertian Manajemen Point B ) maksud dari Manajemen sebagai Ilmu dan seni adalah bahwa Manajemen itu sendiri memandang di dalam mencapai suatu tujuan diperlukan kerja sama yang baik dengan orang lain atau dengan kata lain cara bagaimana untuk membuat seseorang untuk dapat diajak bekerjasama dalam menjalankan suatu aktivitas atau kegiatan yang terorganisir,seni dalam Manajemen itu sendiri adalah membentuk (make) atau menciptakan (create) manusia yang lebih efektif dari yang sudah dan sedang mereka lakukan tanpa anda sendiri. Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Definisi dari Mary Parker Follet ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja yang pelu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri,karena pada dasarnya bahwa manusia itu adalah makhluk sosial dimana manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan atau campur tangan dari orang lain,itulah yang coba dipaparkan bahwa Manajemen juga berperan sebagai suatu Ilmu dan seni.
http://hyrra.wordpress.com/2011/01/07/tingkatan-dalam-manajemen/
Tingkatan Dalam Manajemen
Salah satu karakteristik yang penting dari badan usaha adalah manajemen yang baik. Jika suatu badan usaha dikelola dengan baik dapat meningkatkan kinerja badan usaha dan akan meningkatkan nilai badan usaha bagi para pemegang saham. Pengelolaan suatu badan usaha pada umumnya dilakukan oleh para manajer. Manajer ialah orang yang memimpin karyawan untuk mencapai tujuan tertentu. Fungsi dari para manajer bervariasi menurut tingkatan setiap di perusahaan. Dalam hal ini, jenjang atau tingkatan manajemen pada badan usaha besar biasanya terdapat tiga tingkatan manajemen, yaitu
a. Manajemen Tingkat Puncak (Top Management) Manajemen tingkat puncak merupakan tingkatan tertinggi dalam manajemen. Biasanya yang menduduki manajemen ini adalah direktur utama, presiden direktur, atau wakil direktur, dan sebagainya. Jika di dalam kelas, maka yang menjadi manajemen tingkat puncak adalah ketua dan wakil ketua. Tugas manajemen tingkat puncak adalah membuat rencana jangka panjang, menetapkan tujuan dan misi organisasi, serta strategi yang digunakan. Manajemen puncak juga harus dapat mengembangkan semua rencana yang telah dibuat dan mengadakan hubungan dengan pihak luar.
b. Manajemen Tingkat Menengah (Middle Management) Posisi manajemen tingkat menengah berada di bawah manajemen puncak. Tugas manajemen menengah adalah mengalihkan rencana, misi, dan tujuan yang dibuat oleh manajemen puncak ke dalam program yang lebih spesifik. Biasanya yang termasuk manajemen menengah adalah manajer, kepala devisi, kepala cabang, dan sebagainya.
c. Manajemen Tingkat Pertama (First Line Management atau Supervisory) Manajemen tingkat pertama merupakan tingkatan yang paling rendah. Manajemen tingkat pertama dapat juga disebut supervisor. Tugas dari manajemen ini adalah membawahi langsung pekerja dan bertanggung jawab atas tugas mereka. Mereka juga yang selalu memberikan motivasi pada karyawan dan menetapkan prestasi yang layak diterima karyawan. Manajemen tingkat pertama terdiri atas supervisi, ketua kelompok, dan sebagainya.
Fungsi Manajemen
http://blog.re.or.id/fungsi-fungsi-manajemen.htm
Fungsi manajemen dapat diartikan sebagai tugas karakteristik yang harus dilakukan oleh manajer dalam suatu perusahaan untuk mencapai tujuan, atau dapat dikatakan pula, fungsi manajemen adalah fungsi yang harus dilakukan dalam bidang manajemen.
Ada beberapa macam pencapat dari pada ahli manajemen tentang fungsi manajemen atara lain sebagai berikut :
• Menurut Henry Puyol fungsi manajemen yaitu Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Commanding (pemberian perintah), Coordinating (Pengkoodinasian), Controlling (pengawasan).
• Menurut Harold Koontz dan Cyrill O’Donnel (1997: 99) fungsi manajemen yaitu a. Planning (perencanaan), b. Organizing (Pengorganisasian), c. Staffing (Pengisian jabatan), d. Directing (pengarahan), e. Controlling (pengawasan).
Adapun menurut G.R Terry (1997: 99) Fungsi manajemen yaitu : a. Planning (perencanaan), b. Organizing (Pengorganisasian), c. Actuating (penggerakan), d. Coordinating (pengkoordinasian), e. Controlling (pengawasan).
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukan para ahli manajemen tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada lima fungsi manajemen sebagai berikut :
Planning
Planning atau perencanaan merupakan pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan penentuan strategi kebijaksanaan proyek program prosedur metode sistem anggaran dan standar yg dibutuhkan utk mencapai tujuan.
Organizing
Organizing atau pengorganisasian ini meliputi:
1. Penentuan sumber daya-sumber daya dan kegiatan-kegiatan yg dibutuhkan utk mencapai tujuan organisasi.
2. Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yg akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan.
3. Penugasan tanggung jawab tertentu
4. Pendelegasian wewenang yg diperlukan kepada individu-individu utk melaksanakan tugasnya.
Staffing
Staffing atau penyusunan personalia adl penarikan (recruitment) latihan dan pengembangan serta penempatan dan pemberian orientasi pada karyawan dalam lingkungan kerja yg menguntungkan dan produktif.
Leading
Leading atau fungsi pengarahan adl bagaimana membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yg diinginkan dan harus mereka lakukan.
Controlling
Controlling atau pengawasan adl penemuan dan penerapan cara dan alat utk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dgn yg telah ditetukan”
Teori Evolusi Management
http://tkampus.blogspot.com/2011/11/normal-0-false-false-false-in-x-none-x_24.html
Perkembangan teori manajemen pada saat ini telah berkembang dengan pesat. Tapi sampai detik ini pula Belum ada suatu teori yang bersifat umum ataupun berupa kumpulan-kumpulan hukum bagi manajemen yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi. Para manajemen banyak mengalami dan menjumpai pandangan-pandangan berbeda tentang manajemen, yang berbeda adalah dalam penerapannya. Dimana setiap pandangan hanya dapat diterapkan dalam berbagai masalah yang berbeda pula, sedangkan untuk masalah-masalah yang sama belum tentu dapat diterapkan.
Teori manajemen klasik
Ilmu manajemen muncul setelah negara-negara Eropa Barat dan Amerika dilanda revolusi industri, yang terjadi sekitar awal abad ke-20 yaitu mulai ditinggalkannya prinsip-prinsip lama yang sudah tidak efektif dan efisien lagi. Ada dua tokoh yang mengawali munculnya manajemen, yaitu :
1. Robert Owen ( 1971 – 1858 )
Dimulai pada tahun 1800-an sebagai manager pabrik permintalan kapas di New Lanark, Scotlandia. Robert Owen mencurahkan perhatiaannya pada penggunaan faktor produksi produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya disimpulkan bahwa bilamana terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan keuntungan kepada perusahaan, demikian pula apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat (dalam arti adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain sebagainya) oleh pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan pada perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan. Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen Personalia.
2. Charles Babbage ( 1792 – 1871 )
Charles Babbage adalah seorang Profesor Matemátika dari Inggris yang menaruh perhatian dan minat pada bidang manajemen. Perhatiannya diarahkan dalam hal pembagian kerja (devision of labour), yang mempunyai beberapa keunggulan, yaitu :
1. Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru.
2. Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain, dan orang tersebut harus menyesuaikan kembali pada pekerjaan barunya sehingga akan menghambat kemajuan dan keterampilan pekerja, untuk itu diperlukan spesialisasi dalam pekerjaannya.
3. Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja terus menerus dalam tugasnya.
4. Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena perhatiannya pada itu-itu saja.
Teori hubungan modern ( ilmu pengetahuan ) / Teori perilaku
Dalam pengembangannya dibagi menjadi dua, pertama aliran hubungan manusiawi ( perilaku organisasi ) dan kedua berdasar pada manajemen ilmiah atau manajemen operasi.
Tokoh aliran perilaku organisasi yaitu :
o Douglas McGregor yang terkenal dengan teori X dan teori Y.
o Frederick Herzberg terkenal dengan teori motivasi higenis atau teori dua factor.
o Chris Argiris mengatakan bahwa organisasi sebagai sistem sosial atau sistem antar hubungan budaya.
o Edgar Schein dinamika kelompok dalam organisasi.
o Abhraham Maslow mengemukakan tentang hirarki kebutuhan tentang perilaku manusia dan dinamika proses.
o Robert Blak dan Jane mounton mengemukakan lima gaya kepemimpinan dengan kisi-kisi manajerial ( managerial grid ).
o Rensislikert mengemukakan empat sistem manajemen dari sistem 1.explotatif, otoritatif sampai sistem 4. partisiatif kelompok.
o Fred Feidler menerapkan pendekatan contingency pada studi kepemimpinan.
Teori Kuantitatif (Riset Operasi dan Ilmu Manajemen)
Riset operasi merupakan suatu metode ilmiah yang memanfaatkan ilmu antardisiplin agar dapat menyajikan hubungan-hubungan fungsional yang kompleks, seperti model matematik, untuk keperluan pengambilan keputusan secara kuantitatif dan tidak termasuk masalah baru untuk analisis kuantitatif.
Riset operasi tidak hanya merupakan pengambilan keputusan model untuk memecahkan masalah, tetapi juga memberikan sumbangan untuk pengambilan keputusan bagi manajer pada tingkat bawah, menengah, dan atas. Dalam dunia bisnis dan pemerintahan, riset operasi dapat dimanfaatkan untuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.
Evolusi Teori Manajemen
Perkembangan teori manajemen untuk masa dating adalah :
a. Dominan
Salah satu dari aliran utama dapat muncul sebagai yang paling berguna
b. Divergence
Setiap aliran melalui jalur sendiri
c. Convergence
Aliran-aliran dapat menjadi sepaham dengan batasan-batasan diantara mereka cenderung kabur
d. Sintesa
Masing-masing aliran berintegrasi
e. Proliferation
Adanya kemungkinan muncul lebih banyak aliran lagi
Aliran teori manajemen dapat dibedakan menjadi 6 yaitu :
Aliran akuntasi manajerial
a. Aliran ekonomi manajerial
b. Aliran thesis organisasi
c. Aliran hubungan manusiawi dan prilaku manusia
d. Aliran kuantitatif (Matematik dan statistic)
e. Aliran teknis industri
Pemikiran aliran manajemen terbagi 6 yaitu :
a. aliran operasional dan proses manajemen
b. aliran empiric atau kasus
c. aliran prilaku manusia
d. aliran system social
e. aliran teori keputusan
f. aliran matematik
Management Dan Lingkungan Eskternal
http://irwanahrif.wordpress.com/2011/10/13/manajemen-dan-lingkungan-eksternal/
1. Manajemen dan Lingkungan Eksternal
Dalam pembahasan manajemen tidak lepas pada masalah lingkungan yang di hadapi oleh seorang manajer. Perbedan dan kindisi lingkungan terhadap konsep dan tehnikserta keputusan yang akan diambil. Sebagai seorang manajer harus hanya memperhatikan lingkungan usahanya atau ekstern. Untuk mencapa tujuan organisasi tidak lepas dari lingkungan ekstern yang terjadi, apalagi bagi organisasi atau perusahaan yang menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan oleh konsumen. Oleh karena itu manajer harus memperhatikan dan mempertimbangkan unsur-unsur serta kekuatan-kekuatan lingkungan ekstern dalam setiap kegiatan manajemen.
2. Faktor lingkungan ekstern
Lingkungan ekstern atau eksternal terdiri atas unsur-unsur yang berada di luar organisasi, dimana unsure unsur ini tidak dapat dikendalikan dan diketahui terlebih dahulu oleh manajer. Disamping itu juga akan mempengaruhi manajer dalam pengambilan keputusan yang akan dibuat. Unsur-unsur lingkungan eksternal organisasi contohnya yaitu perubahan ekonomi, peraturan pemerintah, perilaku konsumen atau masyarakat, perkembangan teknologi, politik dan lain sebagainya.
Lingkungan eksternal dibagi menjadi 2 yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro. Lingkungan eksternal mikro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung terhadap kegiatan manajemen yang terdiri atas penyedia, langganan, para pesaing, lembaga perbanka dan bukan bank dan lain sebagainya. Lingkungan eksternal makro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh tidak langsung, seperti kondisi perekonomian, perubahan teknologi, politik, social, dan lain sebagainya.
Definisi Lingkungan
Lingkungan menurut definisi umum yaitu segala sesuatu disekitar subjek manusia yang terkait dengan aktifitasnya. Elemen lingkungan adalah hal-hal yang terkait dengan : tanah, udara, air, sumber daya alam, flora, fauna, manusia, dan hubungan antar faktor-faktor tersebut. Titik sentral isu lingkungan adalah manusia. Jadi manajemen lingkungan bisa diartikan sekumpulan aktifitas merencanakan, dan menggerakkan sumber daya manusia dan sumber daya lain untuk mencapai tujuan kebijakan lingkungan yang telah ditetapkan.
Dalam pembahasan manajemen tidak lepas pada masalah lingkungan yang dihadapi oleh seorang manager. Perbedaan dan kondisi lingkungan akan berpengaruh terhadap konsep dan teknik serta keputusan yang akan diambil.
Faktor Lingkungan Eksternal
Lingkungan ekstern atau eksternal terdiri atas unsur-unsur yang berada di luar organisasi, dimana unsur-unsur ini tidak dapat dikendalikan dan diketahui terlebih dahulu oleh manajer, disamping itu juga akan mempengaruhi manajer di dalam pengambilan keputusan yang akan dibuat. Unsur-unsur lingkungan eksternal organisasi contohnya yaitu perubahan perekonomian, peraturan pemerintah, perilaku konsumen atau masyarakat, perkembangan teknologi, politik dan lain sebagainya.
Lingkungan eksternal dibagi menjadi dua yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro.
1. Lingkungan eksternal mikro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung terhadap kegiatan manajemen. Lengkunagan eksternal mikro diartikan sebagai factor-faktor di luar rumah tangga produksi atau dunia usaha yang berpengaruh langsung terhadap kegiatan dunia usaha.
Factor-faktor yang termasuk lingkungan ekasternak mikro adalah :
1. Penyedia/pemasok (supplier) dengan adanya pemasok factor-faktor produksi, muncul kegiatan produksi, di samping itu pemasok juga menunjang kelangsungan hidup dunia usaha
2. Perantara adalah pihak-pihak yang berperan dalam penyebaran hasil-hasil produksi dari produsen ke tangan konsumen hingga siap dikonsumsi, misalnya distributor, pengecer dan sebagainya
3. Teknologi berkaitan secara langsung dengan perkembangan proses pengoilahan yang berupoa penemuan baru baik peralatan maupun metode kerjanya. Lembaga yang berkecimpung dalam bidang ini misalnya lembaga RIstek, Litbang dan sebagainya
4. Pasar dalam arti luas. Meskipun letaknya berada di luar kegiatan produksi, tetapi karena seluruh hasil produksi adalah untuk melayani (dijual ke) pasar, maka semua pihak yang terlibat dan berada di dalam pasar termasuk unsure lingkungan eksternal mikro
2. Lingkungan eksternal makro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh tidak langsung. Masing-masing anggota dunia usaha memiliki perbedaan dalam memberikan factor-faktor yang secara kongkret dapat dimasukkan ke dalam lingkungan eksternal makro atau mikro. Hal ini disebabkan oleh sifat majemuk kegiatan dunia usaha. Oleh karena itu pertimbangan pemilihan factor eksternal makro dan mikro dilakukan secara umum.
Secara umum unsure-unsur lingkungan eksternal makro dunia usaha adalah sebagai berikut :
1. Keadaan alam
2. Politik dan hankam, keadaan politik dan pertahanan keamanan secara umum menciptakan iklim ketenangan usaha
3. Hokum peraturan perundangan-undanagan yang berlaku misalnya undang-undang perpajakan, perburuhan dan sebagainya
4. Perekonomian, tingkat pendapatan, pola-pola pemenuhan kebutuhan masyarakat, tingkat investasi dan sebagainya
5. Pendidikan dan teknologi tingkat kecerdasan kehidupan masyarakat yang berkaitan dengan penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan serta teknologi pada umumnya
6. Social dan kebudayaan : pandangan dan nilai-nilai yang dianut masyarakat seperti terwujud dalam norma-norma etika dan social, kepercayaan, agama, kesenian, pola hubungan antar individu dan sitem kerja samanya, sertta strata social
7. Kependudukan jumlah tingkat kelahiramn-kematian, penyebaran penduduk (misalnya urbanisasi dan transmigrasi), umur dan jenis kelamin
8. Hubungan internasional : mencakup banyak hal seperti proteksi bahan barang dan jasa, nialai tukar mata uang teknologi, kebudayaan, polkam dan sebagainya
Tanggung Jawab Sosial Manajer
http://tkampus.blogspot.com/2011/11/normal-0-false-false-false-in-x-none-x_2419.html
Artinya : bahwa managemen haris memperhatikan danpak social ekonomi dalam pembuatan suatu keputusan
Tanggung jawab manager ini merupakan salah satu tugas yang harus dilakukan seorang manager karena aspek ini merupakan syarat utama berhasilnya suatu perumusan untuk jangka panjang. Dengan demikian manager harus dituntut mengimplementasikan etika perusahaan (The Etic of Managers)
Terutama hubungannya dengan langganan, karyawan, penemu teknologi, lembaga pendidikan, perusahaan lain, supplier, pemerintah dan masyarakat umum.
Etika pembinaan merupakan kewajiban seorang kepada masyarakat bagaimanapun juga etika seorang manager akan sangat mempengaruhi keputusan dan kegiatan organisasi tentunya, etika seorang manager harus berdasarkan kepada nilai atau sekandal moral yang dianggap baik dalam lingkungan suatu masyarakat.
Ada 5 (lima) faktor yang mempengaruhi keputusan pada masalah etika
1. Hukum, Menurut hukum yang berlaku
2. Peraturan Pemerintah
3. Kode Etik industri dan perusahaan
4. Tekanan-tekanan sosial
5. Tegangan antara standar perorangan dengan organisasi
Langganan:
Postingan (Atom)